10 Tahun Menanti SHM, Transmigran Sumba Timur Berterima Kasih ke Prabowo

8 hours ago 2
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Warga transmigran di Sumba Timur merasa bersyukur karena telah mendapatkan sertifikat hak milik (SHM). Sebab penantian untuk memiliki SHM sudah dilakukan sejak 10 tahun terakhir.

Hal tersebut diungkapkan oleh transmigran asal Sumba Timur, Sefina maula di Desa Laindeha, Kecamatan Pandawai, Sabtu (19/7/2025).

"Ya, saya senang akhirnya mendapat sertifikat yang telah saya perjuangkan selama 10 Tahun. Saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Presiden, Prabowo," kata Sefina Maula dalam keterangan tertulis, Minggu (20/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia pun mengucapkan rasa terima kasih juga kepada Menteri Transmigrasi, M. Iftitah Sulaiman Suryanagara.

"Terima kasih juga kami ucapkan ke Pak menteri, Besar harapan kami untuk bapak dapat membantu Desa Laindeha, tolong bantu kami disini," ungkapnya.

Penyerahan sertipikat ini merupakan bagian dar 400 Sertifikat Hak Milik (SHM) yang diserahkan M. Iftitah Sulaiman Suryanagara kepada transmigran di kawasan SP Laimbatu, Kabupaten Sumba Timur.

Sementara itu, Bupati Sumba Timur, Umbu Lele Pakweali menyampaikan apresiasi kepada pemerintah pusat, khususnya dari Kementerian Transmigrasi.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah, terutama Menteri Transmigrasi, atas perhatiannya terhadap transmigran di Sumba Timur. Luas wilayah kami mencapai 7.000 km persegi, dan angka kemiskinan berada pada 28 persen. Oleh karena itu, dukungan dari Kementerian Transmigrasi sangat berarti," ujar Pakweali.

Dia menambahkan, sejak tahun 1994, kawasan transmigrasi di Sumba Timur telah mengalami perkembangan signifikan. Kawasan tersebut telah melahirkan dua wilayah utama, yaitu Melolo dan Lewa yang kini berkembang lebih lanjut dan membentuk lebih dari 30 Unit Permukiman Transmigrasi (UPT).

Pada kesempatan yang sama, M. Iftitah Sulaiman Suryanagara menegaskan bahwa Sumba Timur telah lama menjadi perhatian Kementerian Transmigrasi.

"Sumba Timur merupakan kawasan yang sedang kami dorong menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru. Kami telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 28,8 miliar untuk pembangunan rumah, jalan, sumur bor, sekolah, dan infrastruktur pendukung lainnya," kata Iftitah.

Terkait penyerahan SHM, Iftitah mengatakan hal tersebut merupakan bagian dari Program Unggulan Kementerian Transmigrasi yang disebut Trans Tuntas.

Dia juga menyoroti potensi besar yang dimiliki Sumba Timur mulai dari sektor pertanian, perikanan, peternakan, dan kelautan. Untuk itu, Kementerian Transmigrasi akan mengirimkan 20 peneliti dari universitas ternama di Indonesia guna memetakan potensi unggulan kawasan transmigrasi di wilayah tersebut.

Selain itu, Kementerian Transmigrasi juga memberikan berbagai fasilitas pendukung bagi masyarakat antara lain sarana olahraga, rumah ibadah, bantuan sarana produksi pertanian, penyediaan air bersih, peningkatan akses jalan, rehabilitasi gedung sekolah dasar, dan pembangunan fasilitas sanitasi.

"Bantuan ini bertujuan mendukung pembangunan kawasan transmigrasi secara menyeluruh - tidak hanya dari sisi fisik, tetapi juga pembangunan manusia dan kehidupan sosial masyarakat," tutup Iftitah.

Simak juga Video: Menteri ATR Ungkap Alasan Banyak SHM Ganda di Tahun 1960-1987

(akn/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article