3 Desa Wisata di Jatim dan Jogja Jadi Desa Terbaik Pilihan Pemerintah

3 months ago 16
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Kemenparekraf membina sekitar 10 desa wisata pada tahun ini. Mereka disaring dari program Kampanye Sadar Wisata (KSW) 5.0.

Tiga desa wisata terbaik itu yakni Desa Wisata Sanankerto di Kabupaten Malang, Desa Wisata Ranupani di Kabupaten Lumajang, dan Desa Wisata Jagalan di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, menyampaikan pembinaan desa wisata ini harapannya bukan hanya sekadar menarik minat wisatawan saja. Tetapi juga menghidupkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakatnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Harapannya bukan hanya kunjungan wisatawan yang meningkat tapi juga penjualan produk-produk wisata dan ekonomi kreatifnya juga terangkat. Sehingga kesejahteraan masyarakat di desa-desa wisata ini semakin baik, tapi juga aspek kualitas dan keberlanjutannya ini terjaga," ungkap Sandi dalam kegiatan Forum Pentahelix KSW 5.0 yang digelar di Kantor Kemenparekraf, Jakarta, Selasa (10/9/2024).

Tujuh desa lainnya yang ikut KSW 5.0 2024 antara lain Desa Wisata Tamanmaranti, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Desa Wisata Bonjeruk, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Desa Wisata Sombu, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.

Kemudian, Desa Wisata Mertak, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Desa Wisata Lumban Bulbul, Kabupaten Toba, Sumatwra Utara, Desa Wisata Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur serta Desa Wisata Buwun Sejati, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.

Sandi menambahkan ke depannya upaya baik ini jangan sampai terkendala karena kebijakan, ia mencontoh seandainya terjadi pergantian menteri nantinya berubah pula prioritasnya. Maka dari itu pihaknya melangsungkan kegiatan forum pentahelix ini sebagai ajang kolaborasi dan penguat fondasi untuk program tersebut bisa terus berjalan.

"Saya selalu bilang kelemahan pemerintah itu begitu ganti pemerintahan ganti kebijakan, ganti menteri ganti priority. Ini kita inovasikan dengan bentuk kolaborasi sehingga ini pentahelix nggak berganti. Jadi kita berharap, saya sudah titip untuk dilanjutkan kegiatan ini sehingga terus bisa menjadi efek daripada ekonomi sirkular yang terus berkelanjutan dan dijaga," katanya.

Sementara itu, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Martini Mohamad Paham, menyampaikan pada kesempatan Forum Pentahelix KSW 5.0 ini jadi ajang para perwakilan desa wisata untuk mempresentasikan program mereka agar dapat bekerja sama dengan pihak yang lain.

Supaya keberlangsungan desa wisata bisa terus berkembangan melalaui kolaborasi yang telah terjalin

"Tahapan yang sudah dilakukan bersama pada Kampanye Sadar Wisata ini dimulai dari sosialisasi, FGD, pendampingan, pembuatan proposal. Dan saat ini kita sudah hampir di ujung, di mana kita akan memberikan kesempatan bagi teman-teman desa wisata untuk mendapatkan mitra untuk bisa melanjutkan program-program kerja sama tersebut," jelas Martini.


(msl/msl)

Read Entire Article