4 Efek Kebanyakan Konsumsi Kunyit, Masalah Pencernaan hingga Kulit

3 months ago 28
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Kunyit bisa dinikmati sebagai minuman maupun campuran bumbu masakan. Ternyata, kalau terlalu banyak mengonsumsi kunyit juga bisa menyebabkan masalah kesehatan.

Kunyit merupakan tanaman rempah yang juga biasa digunakan sebagai obat herbal. Di Indonesia, kunyit bisa dinikmati sebagai jamu tradisional maupun rempah untuk bumbu masakan.

Dilansir dari Health.com (19/8), kunyit diketahui mengandung zat anti-inflamasi dan antioksidan yang tinggi. Rempah berwarna oranye ini dianggap dapat membantu mengatasi beberapa kondisi peradangan, termasuk osteoartritis, alergi, hingga infeksi saluran pernapasan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa kunyit dapat memperbaiki kondisi kesehatan. Di antaranya seperti depresi, hiperlipidemia, hingga alzheimer.

Namun, terlalu banyak mengonsumsi kunyit juga tak baik bagi kesehatan. Beberapa efek masalah kesehatan dapat dirasakan dari terlalu banyak mengonsumsi kunyit.

Jadi, berapa batasan aman mengonsumsi kunyit? Menurut penelitian, kunyit dalam dosis hingga 3 gram setiap hari dianggap aman hingga 3 bulan. Lalu, produk dengan kandungan kurkumin hingga 8 gram dianggap aman untuk penggunaan harian hingga 2 bulan.

FDA menganggap kunyit aman dalam dosis 4.000-8.000 mg per hari. Ini termasuk jumlah kunyit yang ditambahkan ke makanan maupun suplemen.

Berikut 4 efek yang dirasakan dari terlalu banyak mengonsumsi kunyit:

1. Masalah Pencernaan

Kunyit AsamKunyit Asam Foto: iStock

Masalah pada sistem pencernaan atau lambung ini yang paling umum disebabkan dari efek samping mengonsumsi kunyit. Efek samping gastrointestinal ini lebih umum terjadi pada dosis kunyit yang lebih tinggi.

Efek samping pada sistem pencernaan itu meliputi sembelit, perut kembung, mual atau muntah, refluks asam, hingga diare. Untuk membatasi jumlah efek sampingnya bisa dengan mengonsumsi kunyit bersama makanan atau dijadikan bumbu masakan.

2. Risiko Pendarahan

Kunyit juga dilaporkan memiliki khasiat sebagai pengencer darah. Rempah ini diyakini secara langsung menghalangi jalur kalsium yang dibutuhkan untuk menormalkan aliran darah dalam tubuh.

Orang dengan gangguan pendarahan, seperti hemofilia, harus berhati-hati saat mengonsumsi kunyit. Harus mempertimbangkan untuk menghindari konsumsi kunyit. Efek samping pendarahan dapat meliputi mudah memar, pendarahan abnormal (mimisan dan gusi berdarah), darah dalam tinja atau urine.

Simak Video "Viral Ramen Kaki Lima Buatan Mantan Chef Resto Jepang"
[Gambas:Video 20detik]

Read Entire Article