Ambisi Gila Korea Selatan Mau Bikin 'Hollywood' Baru

3 months ago 34
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Seoul -

Korea Selatan akan memiliki 'Hollywood' versi negaranya atau pusat hiburan baru yang ditargetkan dapat menjaring turis dunia.

Korea Selatan dikenal memiliki berbagai industri yang tengah berkembang, salah satunya di dunia kreatif lewat K-Drama dan K-Pop. Tak cepat puas, pemerintah Korsel pun ingin membuat kiblat hiburan baru yang ingin menyaingi ketenaran Hollywood di Amerika Serikat.

Melansir Hindustan Times, Jumat (13/9/2024), pemerintah Korsel bertujuan mengembangkan area baru yang didedikasikan untuk film, program televisi, musik, hingga seni lainnya pada tahun 2035.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kawasan itu akan memiliki luas 3,3 kilometer persegi dan memiliki sekolah khusus untuk hiburan dan fasilitas produksi konten. Di dalamnya, nanti akan terdapat replika istana dinasti Joseon berskala penuh dan dirancang untuk mendukung produksi film dan drama serta daya tarik wisata.

"Rencana kami adalah menciptakan sebuah kota hiburan raksasa," ujar Menteri Kebudayaan Korea Selatan, Yu In-Chon, dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg Television.

"Pemerintah dapat membuat cetak biru dan menawarkan infrastruktur. Kami pikir perusahaan-perusahaan akan mengikuti kami dengan investasi di bidang telekomunikasi, internet, dan juga layanan keuangan," sambungnya.

Adapun industri kreatif seperti musik, drama, hingga industri game Korea Selatan mampu menghasilkan USD 114 miliar atau sekitar 1,76 kuadriliun pada tahun lalu.

Destinasi baru tersebut dimaksudkan untuk menarik pengunjung dari luar negeri, terutama China dan Jepang yang merupakan tetangga mereka.

Pemerintah pun berjanji untuk menggelontorkan dana 100 miliar won atau sekitar Rp 1,1 triliun. Dana tersebut lewat pemodal ventura asing yang bertujuan untuk berinvestasi di industri konten Korsel pada tahun depan.

Sementara itu, Korsel tengah melakukan pembicaraan dengan China dan Jepang untuk mempermudah menarik pengunjung dari luar negeri ke negara tersebut. Target mereka adalah mendatangkan sekitar 30 juta turis asing per tahun dalam beberapa tahun mendatang.

Korsel yang merupakan ekonomi terbesar keempat di Asia berhasil menarik 10 juta wisatawan dalam delapan bulan pertama di tahun 2024. Angka itu adalah peningkatan signifikan dari tahun sebelumnya.

Namun, jumlah tersebut dianggap masih rendah jika dibandingkan dengan tingkat kunjungan sebelum pandemi lantaran adanya perlambatan wisatawan China. Lantas Korsel pun telah melonggarkan persyaratan visa bagi turis dari AS, Jepang, Taiwan, dan Hong Kong sejak April tahun lalu hingga 31 Desember tahun ini.

"Salah satu masalah terbesar yang kami hadapi di bidang pariwisata adalah masalah visa," kata Yu.

"Kami akan melihat lebih banyak pengunjung jika kami dapat mengizinkan tur tanpa visa di wilayah ini," sambungnya.


(wkn/wsw)

Read Entire Article