Kabupaten Bogor -
Untuk mengantisipasi membeludaknya wisatawan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor memberikan pelatihan keamanan ke pengelola tempat wisata.
Membeludaknya wisatawan saat libur long weekend di kawasan Puncak beberapa hari lalu menjadi perhatian berbagai stakeholder. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor pun menggelar Pelatihan Keamanan dan Keselamatan di Daya Tarik Wisata.
Total ada 40 peserta yang mengikuti pelatihan ini. Mereka terdiri dari pengelola daya tarik wisata, desa wisata, dan kelompok sadar wisata (pokdarwis) di kabupaten Bogor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama pelatihan, para peserta akan mendapatkan wawasan mendalam dari para narasumber yang terdiri dari ASN BPBD Kabupaten Bogor, ASN Kementerian Tenaga Kerja RI, ASN Akademisi Politeknik Negeri Jakarta, serta praktisi berpengalaman di bidang keamanan dan keselamatan wisata.
Tujuan utama dari pelatihan ini untuk memperkuat pengetahuan dan keterampilan peserta dalam mengelola keamanan dan keselamatan di daya tarik wisata dan desa wisata.
Dengan materi yang komprehensif, para peserta diharapkan dapat memahami pentingnya penyelenggaraan keamanan dan keselamatan yang sesuai dengan standar, serta memberikan pelayanan prima kepada wisatawan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor, Yudi Santosa menegaskan pentingnya pengembangan kompetensi sumber daya manusia (SDM) dalam sektor pariwisata dalam menghadapi meningkatnya jumlah wisatawan.
"Pengembangan kompetensi SDM pariwisata sangat penting untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di sektor ini. Kami berharap pelatihan ini dapat memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan kualitas destinasi wisata kita dan memperkuat daya saing Kabupaten Bogor sebagai tujuan wisata," ucap Yudi, seperti dikutip Rabu (18/9/2024).
Menurut Yudi, untuk mengatasi permasalahan membeludaknya wisatawan memang dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pihak swasta.
"Peningkatan pelayanan diharapkan akan berdampak positif pada jumlah kunjungan dan lama tinggal wisatawan, yang pada gilirannya akan meningkatkan kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata," tutup dia.
(wsw/wsw)