Jakarta -
Abu Dhabi meluncurkan proyek baru yaitu 6 keramba jaring apung yang berbasis kecerdasan buatan alias AI. Keramba ini ditargetkan mampu membudidayakan 100 ton ikan per tahun.
Dilansir dari Gulf, Jumat (6/9/2024) inisiatif ini diluncurkan di bawah arahan Sheikh Hamdan bin Zayed Al Nahyan, Perwakilan Penguasa di Wilayah Al Dhafra dan Ketua Dewan Direksi EAD. Mereka menargetkan spesies ikan bernilai tinggi seperti Gabit, Safi, Hamour, dan Sheri.
Saat ini mereka telah melepaskan 168.000 Safi Arabi, 122.000 Gabit, 100.000 Shaam, dan 90.000 Shaari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tambak ikan ini berlokasi di tenggara Pulau Delma di Wilayah Al Dhafra. Adapun tujuan proyek ini untuk melakukan studi dan penelitian tentang budidaya spesies ikan lokal menggunakan sistem keramba akuakultur terapung dan mengembangkan protokol lingkungan untuk akuakultur berkelanjutan di Emirat Abu Dhabi.
Tak sekedar tambak ikan biasa, proyek ini juga akan dilengkapi dengan sistem pemantauan dan pengumpulan data canggih, yang memanfaatkan kecerdasan buatan, yang menjadikannya yang pertama di jenisnya di Timur Tengah.
Serta proyek ini bertujuan untuk menerapkan solusi guna mengelola operasi akuakultur dengan efisiensi tinggi dan akan menggunakan sensor lingkungan untuk memantau parameter kualitas air laut. Termasuk suhu, pH, salinitas, oksigen terlarut, kekeruhan, dan kadar amonia. Proyek ini juga akan dilengkapi dengan kamera bawah air dan permukaan untuk melacak perilaku ikan, efisiensi pemberian makan, dan gerbang pintar untuk transmisi data, yang didukung oleh panel surya.
Selain itu, proyek ini akan berkontribusi untuk mengurangi tekanan pada sumber daya perikanan liar dan mengatasi dampak perubahan iklim. Lebih jauh lagi, proyek ini akan mendukung tujuan ketahanan pangan mengingat meningkatnya permintaan makanan laut dan mendorong investasi masa depan di sektor ini.
"Sebagai bagian dari upaya kami untuk mempromosikan akuakultur berkelanjutan di Emirat ini dan menerapkan inisiatif kebijakan akuakultur berkelanjutan. Kami sedang melakukan proyek keramba akuakultur pertama di tenggara Pulau Delma, yang akan mencakup budidaya spesies ikan lokal yang rentan terhadap eksploitasi berlebihan," kata Shaikha Salem Al Dhaheri, Sekretaris Jenderal, EAD.
(sym/sym)