Demi Anak, Ayah Ini Tempuh Puluhan Kilometer Jadi Kurir Makanan

3 months ago 32
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Demi kebahagiaan anak, apapun rela dilakukan. Begitu pula dengan pria muda ini yang rela tempuh puluhan kilometer untuk anak semata wayangnya.

Kebahagiaan anak dan kecukupannya pasti akan selalu diusahakan oleh orang tua. Bagaimana pun anak adalah rezeki yang dititipkan Tuhan untuk dijaga hingga akhir hayat.

Banting tulang sampai tak sempat istirahat juga rela dilakoni oleh orang tua agar anaknya merasa bahagia. Apalagi mereka yang harus menjalani profesi cukup keras dengan menghabiskan banyak waktunya terjemur matahari di jalanan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti kisah seorang pria yang rela menjadi pengemudi ojek online (ojol) untuk mengantar makanan setiap hari. Tujuannya hanya satu, mencukupi permintaan dan kebutuhan hidup anaknya yang masih balita.

Baca juga: 5 Kebiasaan Makan Paus yang Tercatat dalam The Vatican Cookbook

Wanita Ini Kecewa Berat Usai Ojol Hiraukan Pesanannya Selama 1 JamSeorang pria asal India rela bekerja keras demi menghidupi anaknya dengan layak. Foto: DailyDot

Sonu, pria asal India, dilaporkan oleh Times of India (6/9) memiliki kisah yang menyentuh. Ia yang baru berusia 23 tahun ini sudah menjadi seorang ayah untuk seorang balita yang usianya baru menginjak 2 tahun.

Setiap hari Sonu harus bekerja keras sebagai pengantar makanan demi anaknya, Sarthak. Setelah menikah pada 2019 dan ditinggal istrinya, Nancy, pulang kampung berbagai pekerjaan dilakukan Sonu demi mencukupi kebutuhan anaknya.

Sebelum menjadi pengantar makanan ia pernah menjadi seorang buruh hingga penjaga keamanan yang bayarannya hanya Rp 36.000 per hari. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk menjadi pengantar makanan sejak 3 tahun terakhir akan lebih menyesuaikan waktu sambil menjaga anaknya.

"Aku hanya ingin anakku segera pergi ke sekolah, belajar, dan meraih impiannya, ia juga bisa bermain dengan teman sebaya yang memiliki harapan besar untuk masa depannya," ujar Sonu saat ditanya tujuan kerja kerasnya.

Demi Anak, Ayah Ini Tempuh Puluhan Kilometer Jadi Kurir MakananSonu hanya memprioritaskan kebahagiaan anaknya tanpa mementingkan kelelahan yang dirasakan. Foto: Times of India

Merujuk pada riwayat pemesanan pada aplikasinya, dalam satu hari ia bisa bepergian hingga puluhan kilometer. Durasi yang dihabiskan untuk mengantar makanan pelanggan diakui Sonu mencapai 12 jam per hari untuk mendapatkan penghasilan 500 Rupee atau Rp 92.000.

Mengambil pesanan makanan dari restoran satu ke restoran lainnya, ia mengandalkan sepeda listrik bersama anaknya yang ikut duduk di bagian depan. Sesekali tantangan seperti dikejar anjing liar membuat Sonu khawatir dengan keselamatan anaknya.

"Banyak sekali waktu-waktu di mana aku merasa kesulitan bahkan untuk membeli makananku sendiri, tetapi aku selalu mengutamakan makanan anakku. Begitupula saat istriku hamil Sarthak, kebutuhan nutrisinya menjadi prioritasku," kata Sonu.

Namun ia sama sekali tak menyesali keputusannya menjadi pengantar makanan. Kelelahan, ketakutan, dan rasa khawatir pada masa depan anaknya menjadi bahan bakar untuk tetap bekerja keras sepanjang waktu.


(dfl/adr)

Read Entire Article