Jakarta -
Sapi adalah salah satu hewan yang diternak di banyak negara, begitu pula di Inggris. Namun, sekelompok organisasi di Inggris menyebut sapi sangat berbahaya.
Melansir Daily Star, Jumat (13/9/2024), kelompok Cows on Walkers Safety (COWS) berusaha meningkatkan kesadaran bahwa masyarakat mesti waspada saat berada di ladang yang dipenuhi sapi.
Itu karena menurut statistik, sapi bertanggung jawab atas lebih banyak kematian dibandingkan anjing. Ada 22 orang tewas karena sapi selama empat tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam situs webnya, Killers Cows, kelompok itu mengeklaim bahwa bahaya itu tidak dilaporkan secara masif oleh pemerintah. Pegiat kampanye itu memperkirakan bahwa telah terjadi 889 insiden yang melibatkan sapi sejak tahun 2017. Mereka pun khawatir angka itu hanyalah 'puncak gunung es'.
Kelompok itu juga menginginkan adanya basis data pusat tentang serangan sapi. Mereka ingin berbicara dengan para petani dan pejalan kaki tentang bagaimana membuat pedesaan lebih aman dari hewan-hewan buas.
Kampanye itu dilakukan David Clarke setelah menjadi penyintas. Pada tahun 2014, ia diinjak sekitar 24 ekor sapi di Yorkshire.
"Itu bukan berjalan dengan santai, mereka adalah Usain Bolt. Mereka semua menabrak saya dan satu sapi menabrak anjing saya," tuturnya.
Anjingnya, Merlin, yang saat itu sedang dituntun mesti terbunuh. Sementara Clarke diterbangkan ke rumah sakit dan menjalani operasi untuk hati yang sobek. Lantas kelompok itu ingin agar sapi-sapi tersebut dipagari atau dijauhkan dari jalan setapak umum.
"Bahkan ketukan lembut dari sapi dapat menyebabkan orang terlindas atau jatuh. Saya rasa mereka tidak menyadari ukuran tubuh mereka sendiri," imbuh Wayne Owen dari Health and Safety Executive.
Sementara itu, masyarakat perlu menghindari jalan yang tengah didiami kawanan sapi dan menjaga anjing dengan tali.
"Ada beberapa cara sederhana agar orang dapat tetap aman dan waspada, seperti tidak berjalan di antara anak sapi dan sapi, serta menjaga agar anjing tetap terkendali dan terlihat dengan tali kekang di sekitar hewan," imbuh Serikat Petani Nasional.
(wkn/wkn)