Fadli Zon Bicara Perjuangan Margono Djojohadikusumo buat Ekonomi RI

1 day ago 5
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan kemerdekaan ekonomi tidak datang begitu saja. Ia dibangun dengan keberanian, pengorbanan, dan keyakinan bahwa bangsa sanggup berdiri di atas kaki sendiri.

Hal itu ia sampaikan dalam sambutannya yang dibacakan Staf Khusus Menteri, M. Asrian Mirza saat acara bedah buku Margono Djojohadikusumo: Pejuang Ekonomi dan Pendiri BNI 46 di Hotel Aston Serang, Jumat (18/7).

Fadli menekankan, Margono bukan hanya tokoh ekonomi, tapi simbol perlawanan rakyat terhadap dominasi asing. Ia berani mendirikan BNI pada 5 Juli 1946 saat Indonesia belum punya sistem keuangan sendiri. Dari Yogyakarta, BNI mencetak Oeang Republik Indonesia (ORI), menjadi tonggak kedaulatan ekonomi bangsa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bagi generasi muda, ini pelajaran penting. Perjuangan tak hanya terjadi di medan perang, tapi juga di meja kebijakan ekonomi," ujar Fadli dalam keterangan tertulis, Sabtu (19/7/2025).

Ia juga menyinggung masa kecil Margono yang penuh diskriminasi, namun justru memantik semangat kebangsaan. Margono menjadi pelopor koperasi dan kredit rakyat, dengan semangat ekonomi kerakyatan yang kemudian diwariskan kepada anaknya, Prof. Sumitro Djojohadikusumo.

Tak hanya itu, dua putranya, Subianto dan Sujono, gugur dalam Pertempuran Lengkong.

"Kisah keluarga ini membuktikan bahwa patriotisme tidak diwariskan, tapi diperjuangkan," ucap Fadli.

Fadli memberi apresiasi kepada tim penyusun buku yang diketuai Iqbal Irsyad. Buku ini, katanya, bukan sekadar biografi, tetapi jendela untuk melihat ulang akar kemandirian ekonomi bangsa.

Sementara itu, Ketua FPRMI, Bernandus Wilson Lumi, menambahkan, buku ini penting dikenalkan ke kalangan muda dan wartawan, agar sejarah perjuangan ekonomi tidak hilang. Bedah buku ini merupakan bagian dari rangkaian Hari Jadi Ke-2 Forum Pemred Multimedia Indonesia.

Selain Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang diwakili M. Asrian Mirza, Staf Khusus Menteri Bidang Media dan Komunikasi Publik dan tim penyusun Iqbal Irsyad, HMU Kurniadi, Jimmy S Harianto, acara bedah buku ini juga dihadiri perwakilan keluarga Djojohadikusumo, Endang.

Adapun, peserta bedah buku tersebut terdiri dari para wartawan, mahasiswa dari Universitas Sultan Agung Tirtayasa dan UIN Banten.

(anl/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article