Jakarta -
Camilan sehat yang banyak dikonsumsi pelaku diet ternyata justru memicu berat badan naik. Berikut ini 9 camilan berlabel sehat yang perlu diwaspadai.
Camilan penting untuk memenuhi kebutuhan kalori harian. Di pasaran, mudah sekali menemukan camilan. Beberapa camilan bahkan mengantongi label 'sehat', 'rendah kalori', dan lainnya yang meyakinkan.
Buat yang sedang menjalani diet untuk menurunkan berat badan, tentu camilan 'sehat' ini menarik perhatian. Hanya saja, ternyata kadang yang terjadi sebaliknya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karenanya, hindari camilan-camilan berikut kalau ingin menjaga berat badan.
Yogurt dengan perasa. Foto: Istock
1. Yogurt stroberi
Yogurt mengandung protein dan probiotik yang baik buat pencernaan. Hanya saja, yogurt berperisa bisa mengandung gula tambahan. Coba perhatikan label kemasannya.
Mengutip dari Prevention, kandungan gula pada beberapa produk yogurt mencapai 26 g, sedangkan gula alami susu sebanyak 12 g. Artinya, produk menggunakan gula tambahan.
Sebaiknya pilih yogurt tawar tanpa tambahan perisa rasa apa pun. Kamu dapat menambahkan rasa dengan memberikan topping buah-buahan atau kacang-kacangan.
2. Kue beras
Rice cake atau kue beras kerap memberikan label rendah kalori dan bebas lemak. Hanya saja, indeks glikemik kue beras sangat tinggi dengan skor 82. Indeks glikemik merupakan ukuran bagaimana suatu makanan meningkatkan gula darah atau insulin.
Opsi terbaik adalah popcorn tawar dengan kandungan 31 kalori dan indeks glikemik lebih rendah, yakni 55.
3. Smoothie kemasan
Sekilas, smoothie kemasan yang dibeli hanya mengandung 150 kalori. Namun setelah dicermati, 150 kalori hanya untuk satu sajian.
Padahal, satu kemasan bisa untuk dua sajian. Artinya, totalnya mencapai 300 kalori.
Smoothie sah-sah saja dikonsumsi, tapi lebih baik minum setengahnya atau buat sendiri smoothie.
4. Keripik pisang
Konsumsi buah sangat baik untuk keseimbangan nutrisi, terutama memenuhi kebutuhan serat. Pilihan terbaik adalah buah segar, bukan buah dalam bentuk keripik.
Keripik pisang umumnya diolah sedemikian rupa sehingga kemungkinan besar terdapat tambahan lemak jenuh dan kalori. Diet tinggi lemak jenuh justru bisa merusak produksi hormon yang mengaturi nafsu makan.
Kacang-kacangan dengan pemanis tambahan. Foto: iStock
5. Kacang dengan pemanis tambahan
Segenggam kacang bisa jadi camilan menyehatkan asal tidak ada pemanis tambahan.
Kacang panggang dengan madu, misalnya, bisa mengandung 4 gram gula tambahan per sajian. Bayangkan jika satu kemasan terdiri dari 2-3 sajian, asupan gula pun meningkat.
6. Camilan bebas gluten
Kalau Anda tidak ada intoleransi gluten, tak ada alasan untuk menghilangkan gluten dari diet sepenuhnya.
"Banyak orang terjebak dalam anggapan bahwa bebas gluten identik dengan lebih sehat, tetapi itu tidak benar," kata ahli gizi Lisa Richards, mengutip dari Eat This Not That.
Jika tidak menderita Celiac atau intoleransi gluten, maka menghilangkan gluten justru berakibat kekurangan asupan serat.
7. Granola
Granola mungkin tidak sesehat kelihatannya. Granola dibuat melalui proses penambahan minyak dan gula sehingga kalorinya bisa berlebihan.
Sebenarnya, tak masalah mengonsumsi granola sebagai camilan, tapi perhatikan porsinya.
8. Keripik sayur
Keripik sayur dianggap sebagai cara baru menikmati sayuran. Anda menikmati sayuran dengan cara mudah dan lezat. Namun di balik kelezatannya, tersimpan tambahan minyak dan garam.
Ngemil sayur sebenarnya bisa dilakukan dengan memotong sayuran segar dan memasukkannya dalam kulkas. Setelah dingin, sayuran bisa dinikmati dengan hummus atau saus buatan sendiri dari minyak zaitun dan perasan lemon.
(odi/odi)