Jakarta -
Sebuah penelitian mengungkapkan Indonesia sebagai penyumbang terbesar sampah plastik nomor tiga di dunia. Menparekraf Sandiaga Uno pun akan berupaya mengarahkan pariwisata Indonesia sadar dengan sampah, terutama plastik.
Data ini diungkapkan dalam jurnal ilmiah Nature oleh para peneliti dari Universitas Leeds di Inggris. Laporan ini menggunakan model AI canggih untuk melacak sampah plastik di lebih dari 50.000 kota di seluruh dunia.
Mereka menemukan bahwa dari 50,2 juta metrik ton plastik yang dilepaskan ke lingkungan setiap tahunnya, dan India menyumbang sekitar 9,3 juta ton. Dan diurutan kedua ada Nigeria dengan sampah 2,5 juta ton, dan diurutan ketiga ada Indonesia di 3,4 juta ton.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menparekraf Sandiaga pun merespon dan membenarkan bahwa pariwisata menyumbangkan banyak sampah, termasuk sampah plastik. Karena itulah dia terus mendorong wisata berkelanjutan.
"Pariwisata kita ini secara global menyumbangkan 8% dari emisi karbon dan juga menyumbangkan banyak sampah, termasuk sampah plastik ini. Dan ini dalam situasi yang sangat serius. Jadi seluruh program pariwisata sekarang diarahkan kepada wisata yang berkualitas dan berkelanjutan, termasuk sampah plastik," kata Sandiaga Uno, Senin (10/9/2024).
Dia pun memberi contoh pada festival musik Syncronize. Panitia telah berkomitmen akan mengelola sampah festival tanpa membebani Bandar Gebang.
"Jadi sampah plastik ini ada sebetulnya bisa ditangani dengan baik. Seperti konser Synchronize Festival (bulan Oktober nanti), mereka itu sudah memberikan komitmen bahwa semua sampah akan dikelola, sehingga tidak membebani ke tempat pembuangan akhir di Bantar Gebang," kata Sandiaga.
Sandiaga pun menambahkan butuh komitmen banyak pihak menyikapi sampah di tempat pariwisata ini.
"Jadi Kalau semuanya bisa berkomitmen untuk menangani sampah di masing-masing fasilitas pariwisata dan ekonomi kreatifnya, maka kita akan mampu mereduksi secara signifikan sampah plastik," tutupnya.
(sym/sym)