Jakarta -
Beberapa orang mungkin pernah mengecap rasa asam berbeda, tidak seperti rasa asam kopi biasa. Lantas, apa yang membuat sebagian kopi punya rasa asam lebih kuat?
Penikmat kopi mungkin pernah merasakan kopi yang lebih asam dibanding kopi lainnya. Keasaman kopi itu dibarengi jejak rasa lain seperti lemon atau jeruk nipis.
Dalam kondisi terbaiknya, rasa asam kopi akan lebih menyegarkan dan ringan. Namun, dalam kondisi terburuknya, rasa asam pada kopi bisa menjadi terlalu tajam dan tidak seimbang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, apa yang memengaruhi keasaman pada kopi tersebut, dan mengapa rasa asamnya berbeda-beda? Melansir drinktrade.com (07/10/2020), berikut alasannya.
1. Apakah keasaman merupakan sensasi atau rasa?
Kopi bisa memiliki rasa asam seperti buah-buahan. Foto: Ilustrasi iStock
Keasaman pada kopi bisa jadi rasa yang memang benar-benar asam atau sensasi kering yang muncul akibat kopi diekstraksi berlebihan. Dari segi rasa, keasaman menambah dimensi dan mengambil karakteristik unik dalam secangkir kopi.
Namun pada dasarnya, rasa asli kopi tidak terlalu asam. Bahkan, pH-nya sebenarnya hanya 4,5 - 6, sama seperti buah pisang yang memiliki nilai pH cukup rendah.
Rasa asam sendiri adalah salah satu dari lima sensasi rasa dasar yang dapat dirasakan di langit-langit mulut, bersamaan dengan rasa manis pahit, asin, dan gurih.
Cara yang baik untuk membiasakan lidah dalam merasakan keasaman yaitu dengan mencicipi berbagai jenis buah. Karena, rasa asam pada lemon akan berbeda dari jeruk.
Kopi mungkin tidak terasa seperti buah aslinya, tetapi cara kopi mengeluarkan keasaman akan mirip dengan buahnya.
2. Kopi mengandung asam organik
Asam organik biasa ditemukan pada kopi. Foto: Getty Images/beyhanyazar
Asam organik terdapat pada kopi yang sudah disangrai maupun yang belum disangrai.
Tingkat asam organik yang ada dalam kopi biasanya berkaitan dengan terroir, varietas, dan metode atau proses pembuatan kopi.
Misalnya, kopi yang ditanam di dataran tinggi dan di lingkungan lebih dingin akan memiliki tingkat keasaman lebih unggul daripada kopi yang ditanam di dataran rendah dan iklim hangat.
Contoh ekstremnya, kopi Kenya yang ditanam di tanah vulkanik pada ketinggian 2000 meter mdpl akan memiliki konsentrasi asam organik lebih tinggi daripada kopi brazil di ketinggian 1.100 mdpl.
Oleh karena itu, varietas dan kultivar tertentu akan memiliki konsentrasi asam organik yang berbeda, tergantung dari mana asalnya.
Metode pengolahan kopi juga memengaruhi hal ini. Kopi olahan yang melalui proses pencucian atau 'washed process' akan memiliki artikulasi rasa lebih jelas. Sehingga, tingkat keasamannya lebih terasa. Sedangkan kopi yang tidak melalui proses pencucian akan memiliki tingkat keasaman rendah.
Penasaran dengan rasa asam yang biasa ditemukan di kopi? Bisa dilihat pada halaman selanjutnya!
Simak Video "Anjuran Kopi dan Teh Tak Dikonsumsi saat Sahur"
[Gambas:Video 20detik]