Kupang -
Perjalanan Apostolik Paus Fransiskus masih berlanjut. Banyak umat Katolik 'mengejar' momen ini sampai ke Timor Leste. Bahkan, ada yang dari Taiwan.
Kristiana Chien rela datang jauh-jauh demi bertemu Paus Fransiskus yang sedang melakukan perjalanan Apostolik di Indonesia.
Setelah gagal mengikuti misa di Jakarta, perempuan asal Taiwan itu berharap bisa mendapat berkat dari Paus Fransiskus di Timor Leste.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kristiana menuturkan dirinya berangkat dari Taiwan ke Indonesia pada Rabu (4/9/2024). Perempuan berusia 45 tahun itu tak bisa mengikuti misa yang dipimpin Paus Fransiskus di Jakarta karena tidak kebagian kuota.
"Rencana saya itu ikut misa di Jakarta, tetapi tidak dapat kuota. Makanya saya putuskan ke sana (Timor Leste) saja," ujar Kristiana saat ditemui detikBali di Terminal Angkutan Lintas Batas Negara (ALBN) Bimoku, Kota Kupang, Jumat (6/9/2024).
Setelah dari Jakarta, Kristiana akhirnya datang ke Kupang agar lebih dekat menuju Timor Leste. Ia menumpang bus rute Kupang-Dili melalui Terminal ALBN Bimoku, Kota Kupang.
"Ini perdana, baru pertama kali saya ke Timor Leste. Saya sangat senang bisa hadir di momen ini," imbuh Kristiana.
Seperti diketahui, Paus Fransiskus melakukan perjalanan Apostolik ke empat negara yakni Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura. Paus tiba di Indonesia pada Selasa (3/9/2024).
Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Sedunia itu dijadwalkan berkunjung ke Timor Leste pada 9-11 September 2024.
Kristiana pun berharap bisa mengikuti misa yang dipimpin Paus Fransiskus di Dili.
"Saya adalah salah satu umat Katolik di Taiwan yang taat. Di Kota Dili, saya akan menghabiskan beberapa hari untuk bertemu langsung Yang Mulia Bapak Paus Fransiskus," tuturnya.
Umat Katolik lainnya, Tabita Olbata, juga tak sabar untuk bertemu Paus Fransiskus. Perempuan asal Desa Penfui Timur, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, itu mendapat kesempatan untuk mengikuti ibadah misa yang dipimpin langsung oleh Paus Fransiskus di Lapangan Tasitolu, Dili, Timor Leste.
Tabita termasuk yang beruntung bisa mengikuti misa di Dili setelah lolos seleksi di Paroki Santo Yoseph Pekerja Penfui. Tak semua umat Katolik beruntung bisa mengikuti ibadah itu.
Karena dari puluhan pendaftar, hanya dia dan seorang tetangganya yang bisa berangkat. Tabita meyakini keberangkatannya ke Dili pada Senin (9/9/2024) pagi itu dituntun oleh Tuhan.
"Saya tidak takut karena ini saya berjalan dengan Tuhan," tuturnya, Kamis (5/9/2024).
Sementara itu, angkutan lintas batas negara (ALBN) di Kupang kebanjiran penumpang sejak sepekan terakhir. Penumpang angkutan rute Kupang-Dili itu didominasi oleh peziarah umat Katolik yang hendak menghadiri misa yang dipimpin langsung oleh Paus Fransiskus di Lapangan Umum Tasitolu, Kota Dili, Timor Leste.
"Pesanannya sangat meningkat. Kebanyakan dari peziarah yang mau ikut misa ke Kota Dili," ujar Toni Kopong, salah satu sopir Bus Bagong, saat ditemui di Terminal ALBN Bimoku, Kota Kupang, NTT, Jumat,
Para penumpang Bus Bagong rute Kupang menuju Timor Leste perlu merogoh kocek Rp 350 ribu untuk sekali pergi. Perjalanan menuju negara yang pernah menjadi bagian dari Indonesia itu dapat ditempuh sekitar 12 jam.
------
Artikel ini telah naik di detikBali.
(wsw/wsw)