Musisi Kawendra Lukistian Kecam Dugaan Eksploitasi Karyawan Perusahaan Animasi

3 months ago 39
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Lagi ramai soal dugaan kasus eksploitasi karyawan perusahaan animasi inisial BS. Hal itu membuat musisi sekaligus Ketua Umum Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) Kawendra Lukistian menanggapi.

Pencipta lagu Padamu Kubersujud yang dipopulerkan Afgan Syahreza itu mengaku sudah mendengar kabar tak mengenakkan tersebut. Kawendra tak menyangka ada perusahaan yang kejam ke karyawan.

"Beberapa hari ini saya mendapatkan informasi yang memprihatinkan terkait salah satu perusahaan pembuatan games BS di Indonesia, yang telah mengeksploitasi karyawan dengan segala perlakuannya yang kejam dan keterlaluan," ujarnya lewat pesan singkat, Minggu (15/9/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kawendra Lukistian lalu mewanti-wanti bos perusahaan BS. Ia benar-benar tak habis pikir karyawan diperlakukan semena-mena.

"Industri ekonomi kreatif seharusnya mengedepankan hati dan estetika dalam berkarya serta bekerja, bukan dengan paksa apalagi cara kasar semau-maunya," tuturnya.

Lulusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila itu akan memantau dugaan kasus eksploitasi karyawan perusahaan BS. Ia serius siap membela korban.

"Untuk itu, kami dari Gekrafs mengecam hal itu dan akan mengambil beberapa langkah untuk menyikapi kasus tersebut," katanya.

Sebelumnya salah seorang karyawan mencurahkan pengalaman buruknya bekerja di kantor BS. Cerita sedih itu viral di media sosial.

Dalam postingan viral yang tersebar di media sosial, dinarasikan karyawan perusahaan mendapatkan kekerasan verbal dan fisik dari pemilik perusahaan. Ia juga bercerita dieksploitasi hingga harus pulang dini hari.

Saat itu korban yang tengah hamil mengalami keguguran. Alih-alih bersimpati, pemilik perusahaan itu justru memarahi korban lantaran tidak masuk bekerja seusai keguguran.

Tak hanya itu, korban juga dihukum naik-turun tangga sebanyak 45 kali di malam hari. Ia pernah dihukum menampar diri sendiri sampai 100 kali.

Melansir detiknews, polisi sudah mengecek perusahaan BS di Menteng, Jakarta Pusat, seusai gaduh dugaan kekerasan dan eksploitasi terhadap karyawan yang dilakukan oleh pimpinan perusahaan. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Muhammad Firdaus mengatakan keterangan sementara disampaikan oleh saksi sekuriti di sekitar lokasi.

"Didapatkan informasi bahwa perusahaan BS bergerak di bidang industri game dan animasi. Beroperasi sekitar 2019 dan setahu saksi, pemilik tempat tersebut milik orang asing (chinese). Untuk karyawan laki-laki dan perempuan kurang lebih berjumlah 80 karyawan," kata Firdaus saat dihubungi, Minggu (15/9/2024).


(mau/pus)

Read Entire Article