Jakarta -
Bertempat di Gedung D Galeri Nasional Indonesia, pameran seni yang memamerkan ragam keindahan seni asal Negeri Tirai Bambu ini menarik perhatian pengunjung.
Pameran seni tradisional China ini diselenggarakan oleh Shanghai Art Collection Museum yang bekerja sama dengan Indonesia Heritage Agency (IHA).
Dalam pameran yang bertajuk 'Irama Baru Jalur Sutra Maritim' ini menampilkan kurang lebih 80 karya dari sekitar 50 seniman asal China.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
detikTravel menilik satu per satu karya tersebut, Rabu (11/9/2024) karya seni yang dipajang di galeri ini bukan hanya lukisan saja, tetapi juga terdapat karya seperti patung, paper cut hingga kerajinan sulam.
Berbincang dengan gallery sitter di sana, Divan menjelaskan pameran ini merupakan tur seni yang dilakukan oleh Shanghai Art Collection Museum.
Indonesia khususnya Galeri Nasional menjadi titik keempat diselenggarakan pameran ini. Tujuan dari pameran ini menurutnya untuk memperkenalkan lebih luas lagi seni asli yang berangkat dari tradisi di sana.
"(Tujuannya) untuk mengenalkan seni rupa China kepada dunia terutama yang berangkat dari kerajinan atau keahlian asli dari China itu sendiri, terutama di Shanghai. Ini adalah pameran stop keempat setelah sebelumnya merek dari Mesir, Turki, dan Slovakia jadi ini adalah sebuah tur global besar," ujarnya kepada detikTravel.
Pameran Seni Budaya China di Galeri Nasional Foto: Muhammad Lugas Pribady/detikTravel
80 karya yang dipamerkan di sini terbagi menjadi empat bagian. Divan menerangkan dari empat bagian tersebut memiliki keunikannya masing-masing, salah satunya distrik di Shanghai yang bernama Jinzhan.
Warga di sana memiliki kebiasaan untuk melukis sehingga karya jebolan distrik tersebut mempunyai ciri khas tersendiri.
"Bagian pertama ada karya-karya yang berangkat dari kerajinan China secara keseluruhan, kemudian karya dari Shanghai secara spesifik. Ada yang terinspirasi dari Peking Opera, dan karya dari salah satu distrik di Shanghai yaitu Jinzhan, di mana para petani di sana memiliki kebiasaan atau culture melukis," terang dia.
Pameran Seni Budaya China di Galeri Nasional Foto: Muhammad Lugas Pribady/detikTravel
Sembari berkeliling terdapat salah satu karya yang sangat indah dan berbeda, dari jauh terlihat seperti lukisan biasa. Namun ketika ditelisik lebih dekat lukisan itu tak menggunakan cat, melainkan disulam menggunakan benang di medium kertas.
Divan menerangkan karya tersebut juga jadi satu dari beberapa favoritnya di pameran ini. Karya yang bergambar bunga teratai itu merupakan hasil tangan seniman bernama Gu Yuchun dan Gu Zipeng.
"Menurut saya yang paling berkesan itu adalah karya berjudul 'Bunga Teratai dan Embun' karya Gu Yuchun dan Gu Zipeng, itu adalah keluarga marga Gu yang mengembangkan teknik menyulam di atas kertas," ujarnya.
"Jadi kertasnya mereka sudah buat sendiri dan mereka sudah tahu keahlian khusus yang dibutuhkan untuk membuat karya yang benar-benar masif dan berimbas," sambungnya.
Pameran seni tradisional China ini berlangsung sejak 6 September hingga 7 Oktober 2024 mendatang. Buka setiap hari dari jam 09.00 sampai 19.00 WIB. Untuk bisa menyaksikan pameran ini, pengunjung akan dikenakan biaya sebesar Rp 20.000 per orang.
(wsw/wsw)