Paus Mata-mata Rusia Mati, Diduga Ditembak

3 months ago 15
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Seekor paus beluga yang dicurigai sebagai mata-mata Rusia ditemukan mati di lepas pantai Norwegia. Para aktivis hak asasi hewan menduga kematian paus itu karena ditembak.

Mengutip BBC, Kamis (5/9/2024), jasad paus beluga yang dicurigai sebagai mata-mata Rusia ini masih sehat dan relatif muda. Dinamai Hvaldimir, mamalia laut ini ditemukan mengambang di sebuah teluk di lepas pantai barat daya negara tersebut.

Kelompok-kelompok hak asasi hewan mengatakan bahwa paus tersebut ditemukan dengan luka-luka bekas tembakan dalam sebuah momen kejahatan yang keji.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami akan mengupayakan keadilan untuk Hvaldimir," ujar pendiri One Whale, Regina Haug, dalam sebuah pernyataan di media sosial.

One Whale didirikan untuk melacak paus beluga, yang kemudian terkenal setelah terlihat di perairan Norwegia lima tahun lalu.

Paus pucat itu terlihat dengan kamera GoPro yang dipasangkan pada tali pengikat bertuliskan "Peralatan St Petersburg". Keberadaannya memicu spekulasi bahwa mamalia yang penuh dengan rasa ingin tahu itu mungkin sedang melakukan spionase.

Paus itu kemudian dikenal sebagai Hvaldimir, sebuah pelesetan dari kata Norwegia untuk paus, "hval", yang merupakan nama depan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Jasad mamalia Arktik itu ditemukan mengambang di lepas pantai barat daya Kota Risavika pada 1 September dan dibawa ke pelabuhan terdekat untuk diperiksa.

Noah dan One Whale mengatakan bahwa mereka telah mengajukan pengaduan ke polisi Norwegia dan meminta mereka untuk membuka investigasi kriminal.

"Dia memiliki beberapa luka tembak di sekujur tubuhnya," kata Haug dari One Whale melalui akun Instagram resminya. Ia telah melihat bangkai paus beluga pada hari Senin.

Foto-foto yang dipublikasikan oleh One Whale di media sosial menunjukkan apa yang mereka sebut sebagai luka tembak di tubuh Hvaldimir yang berlumuran darah.

"Luka-luka di tubuh paus ini sangat mengkhawatirkan dan tidak dapat dikesampingkan sebagai sebuah tindakan kriminal. Ini sangat mengejutkan," ujar direktur Noah, Siri Martinsen.

Dengan perkiraan usia sekitar 15 tahun, Hvaldimir tidak terlalu tua untuk seekor paus Beluga, yang dapat hidup hingga usia 60 tahun. Polisi mengatakan kepada media lokal bahwa mereka akan menyelidiki masalah ini.

Hvaldimir pertama kali mendekati kapal-kapal Norwegia pada April 2019 di dekat Pulau Ingoya, sekitar 415 kilometer dari Murmansk, tempat Armada Utara Rusia bermarkas.

Penampakan ini menarik perhatian karena beluga jarang terlihat sejauh itu di selatan Kutub Utara.

Rusia memiliki sejarah melatih mamalia laut seperti lumba-lumba untuk tujuan militer. Situs web Barents Observer telah mengidentifikasi adanya kandang paus di dekat pangkalan angkatan laut di wilayah barat laut Murmansk.


(msl/fem)

Read Entire Article