Jakarta -
Sidang pertama tragedi kapal selam Titan dibuka dengan foto bangkai di dasar laut. Penyelidik mengungkap implosi yang merenggut nyawa lima penumpang.
Dilansir dari CNN Internasional pada Rabu (18/9/2024), gambar pertama kapal selam Titan yang terdampar di dasar laut setelah ledakan dahsyatnya tahun lalu dibagikan oleh Penjaga Pantai AS pada Senin (16/9) saat para penyelidik membuka sidang atas tragedi tersebut.
Kerucut ekor kapal selam yang patah terlihat di dasar Samudra Atlantik Utara. Kerucut ekor terpisah dari bagian kapal lainnya, sementara pecahan kapal yang robek terlihat di dekatnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bangkai kapal itu ditemukan beberapa ratus meter dari lokasi Titanic setelah pencarian selama berhari-hari, menurut para penyelidik di sidang di North Charleston, South Carolina, yang diperkirakan akan berlangsung hingga 27 September.
Dalam presentasi pembukaannya, Marine Board of Investigation mengatakan kerucut ekor dan puing-puing lainnya ditemukan oleh kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh pada 22 Juni tahun lalu, memberikan bukti konklusif bahwa kapal selam itu mengalami implosi dahsyat yaitu keruntuhan mendadak ke dalam yang disebabkan oleh tekanan yang sangat besar.
Kecelakaan itu merenggut nyawa Stockton Rush, pendiri dan CEO operator kapal, pengusaha Shahzada Dawood dan putranya yang berusia 19 tahun, Suleman Dawood, petualang Hamish Harding, dan penyelam Prancis Paul-Henri Nargeolet.
Sisa-sisa tubuh yang ditemukan dicocokkan dengan lima pria di atas kapal melalui pengujian dan analisis DNA, Marine Board of Investigation mengonfirmasi.
Dewan memanggil saksi pertamanya, termasuk mantan karyawan OceanGate, perusahaan yang mengembangkan dan mengoperasikan kapal selam itu. Presentasi tersebut juga mengungkap pesan terakhir kapal hanya enam detik sebelum kehilangan kontak dengan permukaan.
"Menjatuhkan dua bobot," bunyi teks Titan kepada kapal induknya. Ini mengacu pada bobot yang dapat dilepaskan kapal selam tersebut dengan harapan dapat kembali ke permukaan.
Beberapa detik kemudian, Titan "dibunyikan" untuk terakhir kalinya, dan kapal induk tersebut kehilangan jejak kapal tersebut.
Misi pencarian dan penyelamatan internasional berlangsung pada hari-hari berikutnya, di perairan terpencil beberapa ratus mil di tenggara Newfoundland, Kanada.
"Sidang tersebut akan mencakup peristiwa historis pra-kecelakaan, kepatuhan terhadap peraturan, tugas dan kualifikasi anggota awak, sistem mekanis dan struktural, tanggap darurat, dan industri kapal selam," kata Penjaga Pantai sebelumnya.
Sementara tujuan utama sidang tersebut adalah untuk mengungkap fakta-fakta seputar insiden tersebut. Ketua dewan Jason Neubauer mengakui bahwa kelompok tersebut juga bertugas mengidentifikasi kesalahan atau kelalaian oleh pelaut yang memiliki kredensial.
"Dan jika ada temuan tindak pidana, kami akan memberikan rekomendasi kepada Departemen Kehakiman," katanya.
(bnl/fem)