Jakarta -
Saaih Halilintar jadi pembicaraan karena lolos kualifikasi atlet PON 2024 untuk provinsi Banten dalam cabang olahraga golf. Kata adik, kakak, dan orang tuanya, Saaih total banget mempersiapkan semuanya.
Sajidah, kakak Saaih Halilintar, mengatakan persiapan yang dilakukan adiknya bikin geleng-geleng kepala. Fateh, adik Saaih, memuji kerja keras kakaknya.
"Aku lihat komen-komen orang kayak, 'Kok tiba-tiba bisa ikut? Tiba-tiba bisa ikut?'. Bukan tiba-tiba. Dia dedikasinya tuh, misalnya pulang syuting nih jam 10 malam, itu jam 11, 12, jam 1 dia masih latihan terus," kata Fateh di studio Pagi Pagi Ambyar, Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (3/9/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fateh mengatakan konsisten jadwal yang diterapkan Saaih Halilintar memang ketat banget. Mulai dari bangun tidur pagi sampai malam, Saaih Halilintar mengisi waktunya kalau tidak untuk bekerja, tentu dipakai berolahraga.
"Dia memang dedikasi gila banget. Schedule-nya dia tight banget," celetuk Fateh.
Saaih Halilintar mengatakan kesempatan yang didapatnya untuk berlaga di ajang PON 2024, tak lepas dari takdir Allah SWT. Pemilik akun Instagram @saaihalilintar dengan 4,8 juta follower itu mengaku hanya berusaha melakukan yang terbaik.
"Kita disuruh berusaha, jadi aku coba berusaha semaksimal mungkin yang aku bisa jangan sampai ada waktu aku yang nggak efisien," aku Saaih Halilintar.
Dari awal bangun tidur pagi anak keenam Gen Halilintar itu membiarkan badannya bergerak dan beraktivitas. Cowok dengan nama lengkap Muhammad Saaih Halilintar itu dalam sehari harus memaksakan diri untuk tidur siang.
"Setiap aku bangun langsung lari buat stamina 30 sampai 1 jam, gym 1 jam, training 1,5 jam, lakukin aktivitas kewajiban, ada bisnis-bisnis aku, syuting-syuting," jelasnya.
"Aku terpaksa harus ada tidur siang, tidur siang itu sebelum zuhur sekitar 1-2 jam. Lanjut lagi sorenya main golf di luar sekitar 2-3 jam, balik, habis itu latihan lagi di rumah pakai simulator," tukas cowok yang lahir di Labuan, Malaysia, pada 16 Maret 2002.
(pus/wes)