Jakarta -
Pemimpin Tertinggi Katolik Dunia Paus Fransiskus berkunjung ke Masjid Istiqlal dalam dialog lintas agama. Paus juga masuk ke terowongan silaturahmi.
Paus Fransiskus tiba di masjid terbesar Asia Tenggara, Istiqlal. Ditemani oleh Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, Paus Fransiskus melihat langsung terowongan silaturahmi yang menghubungkan masjid itu dengan katedral.
"Kita kaum beriman yang berasal dari tradisi keagamaan yang berbeda-beda memiliki sebuah tugas untuk dilakukan. Membantu semua orang melewati terowongan ini dengan pandangan yang diarahkan menuju terang. Dengan demikian, di akhir perjalanan, kita akan mampu mengenal dalam diri mereka yang berjalan di samping kita seorang saudara seorang saudari yang dengannya kita dapat berbagi kehidupan yang saling mendukung satu sama lain," kata Paus Fransiskus di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Kamis (6/9/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesempatan itu, Paus juga memberkati terowongan silaturahmi di Masjid Istiqlal. Dia berharap terowongan tersebut menjadi berkat dan pemersatu kehidupan beragama di Indonesia.
"Saya berharap komunitas kita dapat semakin terbuka bagi dialog antarumat agama dan semoga menjadi simbol kehidupan bersama yang damai yang mencirikan Indonesia," kata Paus Fransiskus.
"Saya berdoa kepala Allah Sang Pencipta Segala Sesuatu agar Ia memberkati semua mereka yang melewati terowongan ini dalam semangat persahabatan, kerukunan, dan persaudaraan," sambungnya.
Terowongan silaturahmi merupakan terowongan yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral. Terowongan itu menjadi simbol keharmonisan umat beragama di Indonesia.
Pembangunan terowongan silaturahmi dilakukan sejak 2020. Terowongan itu rampung dikerjakan pada 2021.
Bukan destinasi wisata, terowongan silaturahmi hanya bisa dilalui jika ada kegiatan keagamaan di salah satu rumah ibadah, baik Masjid Istiqlal maupun Katedral.
Terowongan menjadi akses bagi umat yang parkir di area tersebut saat hari-hari raya. Misalnya saja saat Idul Fitri, umat muslim yang parkir di area Katedral bisa melewati terowongan itu agar tidak membuat macet jalanan.
Sebaliknya, umat Kristen yang merayakan Paskah atau Natal di Katedral dan parkir di area Istiqlal dapat menyeberang melewati terowongan tersebut. Intinya, terowongan tersebut hanya dibuka saat ada kegiatan saja.
(bnl/wsw)