Sampaikan Duka Cita, Pj Gubernur Jabar Takziah ke Rumah Korban TPPO

3 months ago 36
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin takziah ke rumah Syamsul Diana Ahmad (30) di Desa Parungseah Berong, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi. Syamsul menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang dilakukan mafia berkedok agen tenaga kerja di Kamboja.

Menurut keterangan Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Sukabumi yang mendapatkan laporan dari rekan kerjanya, Syamsul meninggal diduga karena serangan jantung. Syamsul meninggal 2 Agustus dan jenazahnya tiba di Parungseah Berong pada Jumat (13/9/2024).

"Duka cita mendalam kepada keluarga," kata Bey Machmudin dalam keterangan tertulis, Selasa (17/9/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bey berharap kejadian ini yang terakhir di Jabar dan tidak terulang kembali di masa mendatang.

"Jangan sampai terulang lagi peristiwa seperti ini," tegas Bey.

Menurut Bey, pelajaran yang bisa diambil dari kasus Syamsul adalah kerja di luar negeri harus sesuai prosedur dan melalui penyalur tenaga kerja resmi. Hal itu agar tempat tujuan bekerja jelas dan mudah dilacak. Serta jangan mudah tergiur dengan tawaran bekerja di luar negeri dengan iming-iming gaji besar.

Dia menjelaskan Syamsul berangkat ke Kamboja melalui penyalur tenaga kerja tidak resmi alias ilegal. Awalnya, Syamsul ditawarkan bekerja di Singapura, tapi ternyata pesawatnya hanya transit dan berakhir mendarat di Kamboja. Di Kamboja, Syamsul diduga bekerja sebagai operator judi daring.

"Jadi kan informasi (tentang pekerjaan) kurang jelas, harusnya calon tenaga kerja mencari informasi ke penyalur tenaga kerja resmi, tanya ke Disnakertrans. Ada orang yang ingin cepat-cepat ke luar negeri tapi harusnya tetap dari jalur yang benar, jangan juga tergoda gaji besar," tuturnya.

Bey pun mendorong dinas tenaga kerja di kabupaten dan kota menyebarkan informasi lowongan pekerjaan di luar negeri kepada masyarakat secara lebih masif lagi. Edukasi kepada masyarakat, menurutnya, tidak boleh terputus.

"Sampai ke pelosok desa," sebutnya.

Bey Machmudin mengatakan Pemprov Jabar sedang berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri untuk untuk memulangkan 11 warga Jabar lain yang disekap di Myanmar.

Dia mengatakan ke-11 warga Jabar tersebut semuanya dari Kabupaten Sukabumi, tepatnya Desa Kebonpedes dan Jambenenggang Kecamatan Kebonpedes, serta Desa Cipurut dan Cireunghas Kecamatan Cireunghas. Menurutnya, mafia penyekap di Myamnar diketahui minta tebusan Rp 50 juta per orang atau total Rp 550 juta.

"Kami berkoordinasi dengan Direktorat Perlindungan Warga Kementerian Luar Negeri. Kami akan terus berusaha karena (biar bagaimanapun) saudara-saudara kita harus dilindungi," tutup Bey.

(akd/akd)

Read Entire Article