Satu-satunya di Klaten! Sompil Bu Sri Koco Sajikan Kuliner Legendaris

3 months ago 41
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Klaten -

Di Klaten ada makanan legendaris bernama sompil yang hampir punah karena kian langka dijajakan. Namun hidangan ini masih bisa dinikmati di satu-satunya penjual di sana, Sompil Bu Sri Koco.

Kabupaten Klaten memiliki kekayaan kuliner tradisional yang menarik dicoba. Salah satu kuliner legendaris yang jadi andalan Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, yakni sompil.

Sompil sendiri merupakan makanan dari beras yang dibungkus bambu abus berbentuk segitiga. Kemudian beras itu direbus selama kurang lebih dua jam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Makanan tradisional ini biasanya dihidangkan dengan opor, sambal goreng krecek, yang kemudian ditaburi ducang atau sambal kedelai dan kacang.

Satu-satunya pedagang yang masih bertahan menjual dan memproduksi sompil, yakni Sri Hartini (65) dan Sukoco (76). Mereka menjual sompil dengan nama 'Sompil Bu Sri Koco' di salah satu rumah kecil di Desa Gondangan, Kecamatan Jogonalan.

"Sudah jualan sejak 2008, pas selesai gempa Jogja 2006, sampai saat ini. Selalu di rumah sejak pertama dulu," kata Sukoco saat ditemui di rumahnya, Rabu (11/9/2024).

Sompil JogonalanSompil satu-satunya di Klaten dijajakan di Sompil Bu Sri Koco. Foto: detikJateng/Arina Zulfa Ul Haq

Sukoco yang baru saja mengangkat puluhan sompil untuk dihidangkan kepada para pelanggan itu mengatakan sompil menjadi makanan tradisional yang selalu dimakan saat bulan Syawal.

"Ini (sompil) sudah hampir punah, tradisinya satu tahun sekali masyarakat makan sompil pas Bulan Syawal. Daripada punah, terus saya lanjutkan. Jadi cuma satu-satunya di sini," jelasnya.

Sompil yang sudah mulai dijual sejak pukul 11.00 WIB itu pun selalu ramai pengunjung. Bahkan, kerap kali pukul 15.00 WIB sompil sudah ludes terjual.

"Untuk sehari itu merebus 4 kilogram beras, biasanya bisa untuk 400 porsi. Satu porsinya itu isi 4 sompil," tuturnya.

Saat makanan disajikan, tampak sompil berbentuk segitiga bersama opor, ayam, telur rebus, sambal goreng krecek, dan ducang sangat menarik untuk disantap.

"Bentuknya segitiga itu karena mirip sompil, atau keong. Makanya dulu ada namanya keong sompil," jelasnya.

Sementara itu, Hartini yang tengah menghidangkan sompil bersama putri pertamanya, Ice (42) menjelaskan meski mirip dengan ketupat dan lontong, sompil memiliki ciri khasnya tersendiri.

"Kalau ketupat daun kelapa, lontong pakai daun pisang, kalau sompil dari dulu memang pakai daun bambu. Ketupat dan lontong nggak ada rasanya, tawar. Kalau sompil ada gurih-gurihnya," jelasnya.

Sompil JogonalanSompil dibungkus daun bambu. Foto: detikJateng/Arina Zulfa Ul Haq

Hartini yang sudah dua mewarisi usaha sompil generasi kedua dan diturunkan ke anaknya itu menjelaskan sompil sudah mengantarnya menjuarai perlombaan kuliner khas Klaten saat peresmian Pasar Gede 2023 lalu.

"Waktu itu Juara 1 Kuliner Klaten. Jadi kebanyakan yang makan di sini selain warga lokal ya orang yang memang langganan, dari Jogja, Solo, Karanganyar, Boyolali," tuturnya.

"Kadang waktu Lebaran juga ada yang pesan sompil sini, diambil satu hari sebelum Lebaran. Terus pas Syawalan juga beli di sini, malah nggak membuatnya sendiri," sambungnya.

Bagi siapapun yang penasaran dengan rasa sompil yang gurih, dengan paduan sayur opor dan ducang, bisa mendatangi Sompil Bu Sri Koco di Desa Gondangan mulai pukul 11.00 WIB.

Harga sompil masih cukup terjangkau, Rp 10 ribu dengan lauk telur rebus, dan Rp 13 ribu dengan lauk ayam paha bawah utuh. Makanan tradisional ini jadi menu yang wajib dicoba jika berkunjung ke Kabupaten Bersinar.

Artikel ini sudah tayang di detikjateng dengan judul, "Sompil Jogonalan, Kuliner Legendaris di Klaten"

(adr/adr)

Read Entire Article