Jakarta -
Artis multitalenta Raffi Ahmad, terancam cancel culture karena dianggap tidak pro rakyat dalam aksi menolak Revisi UU Pilkada. Ramai seruan boikot dan unfollow dalam unggahan Raffi Ahmad.
Raffi Ahmad menanggapi soal itu, Raffi Ahmad mengaku memang rutin melakukan bersih-bersih follower.
"Kalau followers turun memang kita ada bersih-bersih. Bersih-bersihin itu ada namanya kalau kita lihat di Instagram," aku Raffi Ahmad dalam tayangan FYP Trans7, Senin (26/8/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banyak yang menganggap tidak pro rakyat, Raffi Ahmad mengatakan paham dengan posisinya saat ini. Dari sekitar 70 juta lebih follower-nya, pasti tidak semua menyukainya.
"Akupun sangat memahami dengan aku punya followers terbanyak di Asia Tenggara, di dunia nomor 55, dari 70 juta followers ini pasti ada yang suka, ada yang nggak suka, ada yang robot, ada yang tidak. Aku juga tahu plus minus punya followers banyak, kadang ada senangnya kadang ada tidak senangnya," kata Raffi Ahmad.
Besar kemungkinan hater berkedok fans turut mengikuti akun media sosial miliknya. Sulung dari tiga bersaudara itu mengungkit soal tuduhan miring dalam kehidupannya yang bukan baru pertama kali datang.
"Di dalamnya juga ada penyusup yang tidak suka sama aku, mau menjatuhkan aku. Apa pun itu aku harus hati-hati. Aku dulu disebut pencucian uang, sekarang nggak pro rakyat, digosipin ini, ini udah biasa," jawab Raffi Ahmad.
"Aku berdiri di sini, kalaupun nggak terjadi apa-apa dan aku berada pada suatu hal yang aku meyakini nggak lakuin gimana-gimana pasti akan terlewati," lanjutnya.
Dia juga menyadari saat ini keluarganya juga kena dirujak netizen. Raffi Ahmad mengatakan untuk mengantisipasi itu, tenang menjadi kunci utamanya.
"Paling penting kita harus tenang, jangan terprovokasi, jangan sampai terpecah belah, kalau memang menyuarakan ini untuk Indonesia ya sama-sama," tegas Raffi Ahmad.
(pus/dar)