Ternyata, Berwisata Adalah Cara Terbaik Melawan Penuaan Dini

3 months ago 39
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Berwisata sering diasosiasikan sebagai kegiatan yang membahagiakan hingga meredakan stres. Tak hanya itu, ternyata berwisata juga bisa mencegah penuaan dini.

Peneliti dari Edith Cowan University (ECU) percaya bahwa berwisata dapat menjadi cara terbaik melawan penuaan dini. Mereka menemukan bahwa wisata dapat memberikan manfaat positif bagi kesehatan, termasuk di antaranya memperlambat tanda-tanda penuaan.

Melansir Have A Go News, Kamis (5/9/2024), hal itu adalah kali pertama penelitian interdisipliner menerapkan teori entropi pada pariwisata. Menurut perspektif entropi, berwisata dapat memicu perubahan entropi, di mana pengalaman positif dapat mengurangi peningkatan entropi dan meningkatkan kesehatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, pengalaman negatif berkontribusi pada peningkatan entropi dan mengganggu kesehatan.

"Penuaan, sebagai sebuah proses, tidak dapat dipulihkan.Meskipun tidak dapat dihentikan, proses ini dapat diperlambat," ujar kandidat PhD ECU, Fangli Hu.

Hu menyebut hal itu didapatkan dari pengalaman wisata yang positif. Itu dapat meningkatkan kesehatan fisik dan mental seseorang dengan menemukan lingkungan yang baru, terlibat aktivitas fisik, interaksi sosial, serta emosi positif.

Manfaat potensial itu bisa didapatkan melalui praktik-praktik seperti wisata kesehatan, wisata kebugaran, dan wisata yoga.

"Pariwisata bukan hanya tentang waktu luang dan rekreasi. Pariwisata juga dapat berkontribusi pada kesehatan fisik dan mental masyarakat," tambah Hu.

Terapi Perjalanan Memperlambat Penuaan

Menurutnya, terapi perjalanan dapat berfungsi sebagai upaya menjaga kesehatan yang inovatif jika dilihat dari sudut pandang entropi.

Pariwisata biasanya membuat orang terpapar pada lingkungan baru, aktivitas yang menenangkan, dan suasana baru. Itu disebut dapat menstimulasi respons stres dan meningkatkan laju metabolisme dan secara positif mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur diri sendiri. Selain itu, berwisata ternyata juga dapat memicu respons sistem kekebalan tubuh yang adaptif.

"Sederhananya, sistem pertahanan diri menjadi lebih tangguh. Hormon yang kondusif untuk perbaikan dan regenerasi jaringan dapat dilepaskan dan meningkatkan fungsi sistem penyembuhan diri," dia menambahkan.

"Aktivitas perjalanan yang santai dapat membantu meringankan stres kronis, meredam sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif, dan mendorong berfungsinya sistem pertahanan diri secara normal. Melakukan rekreasi berpotensi melepaskan ketegangan dan kelelahan pada otot dan persendian," kata dia lagi.

Ia menjelaskan kegiatan wisata seperti mendaki, memanjat, berjalan kaki atau bersepeda dapat meningkatkan metabolisme, memperkuat kemampuan pertahanan diri serta ketahanan tubuh terhadap risiko eksternal. Selain itu, latihan fisik dapat meningkatkan sirkulasi darah, memperlancar pengangkutan nutrisi, serta membantu pembuangan limbah secara kolektif. Olahraga ringan juga bermanfaat bagi tulang, otot, serta persendian.

Di sisi lain, penelitian itu juga menunjukkan bahwa ada juga resiko kesehatan kala berwisata. Misalnya penyakit menular, kecelakaan, cedera, hingga kekerasan yang tidak terduga.


(wkn/fem)

Read Entire Article