Viral Ikan Japuh Naik ke Pantai Selatan Jawa, Peneliti: Belum Tentu

3 months ago 27
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Fenomena ikan naik ke daratan terjadi di pesisir pantai selatan Jawa. Banyak yang mengaitkan ini dengan megathrust, apakah betul demikian?

Peneliti Ahli Utama Bidang Oseanografi Terapan dan Manajemen Pesisir, pada Pusat Riset Iklim dan Atmosfer (PRIMA), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Widodo S Pranowo mengatakan bahwa hal ini belum tentu berkaitan dengan megathrust.

Widodo menjelaskan bahwa ada 3 penjelasan logis mengenai fenomena tersebut. Yang pertama adalah upwellling, yaitu naiknya massa air di lapisan bawah (thermocline) ke permukaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Naiknya massa air dikarenakan adanya angin yang bergerak di atas perairan sehingga angin ini akan mendorong massa air di permukaan. Semakin terdorongnya massa air di permukaan ini maka akan terjadi kekosongan sehingga kekosongan ini lah yang kemudian diisi oleh massa air yang berada di lapisan bawahnya.

"Upwelling masih terjadi hingga November, shg ada massa air yg terlalu dingin yg bikin ikan pelagis kecil shock, lalu meloncat secara rombongan ke lapisan yg lebih dangkal dan ternyata itu adalah pantai," ujarnya pada detikTravel, Rabu (4/9).

Yang kedua adalah kemungkinan ikan pelagis oleh ikan-ikan pemangsanya, sehingga rombongan ikan kecil tersebut harus berenang lebih cepat. Sayangnya, mereka tak bisa berhenti mendadak ketika mendekati pantai, yang membuat mereka loncat ke daratan.

"Yang ketiga adanya swell wave atau gelombang alun yang dibangkitkan dari Samudera Hindia yang memang pada musim Juni hingga Agustus atau hingga November bergerak menuju ke pantai selatan Jawa," jelasnya.

Swell wave tersebut menghasilkan arus yang kemudian mendorong rombongan ikan ke arah pantai lalu terlempar ke darat.

"Kita berdoa saja bahwa energi yang belum dilepaskan oleh megathrust, bisa dilepaskan sedikit demi sedikit saja, menjadi gempa-gempa kecil, sehingga tidak berefek menghasilkan tsunami," tutupnya.


(bnl/bnl)

Read Entire Article