Banggar DPR Beri Prabowo Kemudahan buat Realokasi Anggaran K/L

3 months ago 28
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Badan Anggaran (Banggar) DPR RI memberikan keleluasaan kepada pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto untuk realokasi anggaran kementerian/lembaga (K/L) atas komposisi kabinet yang baru. Hal ini terkait wacana penambahan jumlah kementerian.

Hal itu disampaikan Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah. Dia bilang penyusunan jumlah K/L menjadi kewenangan konstitusional bagi presiden terpilih Prabowo dan wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka.

"Dalam rangka memberikan dukungan anggaran atas komposisi kabinet yang baru, Badan Anggaran DPR bersama pemerintah saat ini sepakat memberikan keleluasaan realokasi anggaran bagi kebutuhan anggaran K/L yang baru. Sebab hal itu kewenangan konstitusional presiden dan wakil presiden terpilih untuk menyusun jumlah K/L dalam pemerintahannya," kata Said dalam rapat paripurna di Gedung DPR RI, Kamis (19/9/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Said menyebut Rancangan Undang-Undang (RUU) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 yang disetujui hari ini telah memberi keleluasaan kepada presiden terpilih untuk jumlah kementerian ke depannya.

"Di dalam RUU APBN 2025 yang sudah kami setujui, khususnya pasal 51, memberikan keleluasaan bagi presiden terpilih untuk menambah kementerian atau badan, atau memecah kementerian yang ada," kata Said kepada wartawan di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (17/9).

Salah satu yang disetujui yaitu postur APBN 2025 terkait belanja negara yang dipatok sebesar Rp 3.621,31 triliun. Jumlah itu terdiri dari belanja K/L Rp 1.160,08 triliun, belanja non K/L Rp 1.541,35 triliun, dan transfer ke daerah Rp 919 triliun.

DPR RI sendiri telah mengesahkan RUU tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara. Ini merupakan inisiatif DPR.

Salah satu substansi utama perubahan pada UU Kementerian Negara yakni Pasal 15 yang mengatur mengenai batasan jumlah kementerian. Jumlah keseluruhan kementerian paling banyak 34, diubah menjadi sesuai kebutuhan presiden dengan memperhatikan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan.

Kementerian Era Prabowo Bakal Bertambah

Jumlah kementerian era Prabowo bakal bertambah awalnya disampaikan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet). Ia membeberkan obrolan kopi bahwa jumlah menteri di kabinet Prabowo bakal bertambah menjadi sebanyak 44, dari saat ini 34.

Partai Gerindra yang dipimpin Prabowo menanggapi kabar tersebut. Pihaknya membenarkan ada penambahan, namun terkait jumlahnya masih disimulasikan.

"Ya kalau kemudian penambahan, itu ada, tapi jumlahnya ini sedang kita simulasikan sesuai dengan optimalisasi kementerian dan dalam rangka mewujudkan janji-janji kampanye yang kemarin itu ada termaktub dalam Asta Cita dan program aksi, sehingga bisa lebih fokus," kata Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (12/9).

Lembaga baru yang sudah dibentuk dan akan jalan di era Prabowo adalah Badan Gizi Nasional yang mendapatkan anggaran Rp 71 triliun di 2025 untuk menjalankan program makan bergizi gratis. Ada juga wacana Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan dipecah menjadi dua.

(acd/kil)

Read Entire Article