Bangunan Bekas Komunis di Bulgaria, Terbengkalai tapi Didatangi 50 Ribu Turis

2 months ago 39
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Kazanlak -

Monumen Buzludzha, yang megah terletak di puncak gunung dekat Kota Kazanlak, Bulgaria dikunjungi 50 ribu turis per tahun. Bangunan bekas simbol Komunis itu menarik 50.000 pengunjung per tahun, meskipun terbengkalai.

Mengutip Euronews, Selasa (24/9/2024) struktur bangunan yang seperti piringan UFO ini dibangun antara 1971 hingga 1984 untuk merayakan berdirinya Partai Sosial Demokrat Bulgaria.

Setelah rezim Komunis runtuh, bangunan itu ditinggalkan oleh penghuninya. Bangunan tersebut mengalami kerusakan di sana-sini. Meski terbengkalai, tapi Buzludzha tetap menjadi daya tarik wisatawan untuk datang ke negara tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam beberapa tahun terakhir, interiornya yang menyeramkan justru memikat ribuan wisatawan. Penampakannya yang misterius menjadi populer di media sosial.

Mosaic effigies inside the Buzludzha monumentPenampakan mozaic di Monumen Buzludzha (Getty Images/iStockphoto/nikolay100)

Kini, Dewan Kota Kazanlak mengusulkan untuk membeli monumen tersebut sebagai daya tarik wisata di sana. Karena setiap tahunnya, monumen dari era komunis ini mampu menarik sekitar 50.000 pengunjung.

Pihak berwenang di Kazanlak juga berencana meminta suara dari penduduk mengenai pembelian monumen tersebut. Walaupun bangunan ini tidak dalam kondisi baik dan aksesnya pun dibatasi, tapi minat wisatawan masih tetap tinggi.

Monumen yang terbengkalai ini sering muncul di akun media sosial yang fokus pada lokasi-lokasi terbengkalai. Pada tahun 2020, tim restorasi internasional mulai memperbaiki mosaik di dalam bangunan yang terdiri dari lebih dari dua juta ubin.

Seiring waktu, sebagian kubah monumen telah runtuh, menyebabkan mosaik tersebut terancam. Restorasi mosaik ini didanai secara swasta, sehingga proposal dari Dewan Kazanlak menjadi yang pertama dari badan publik.

Wali Kota Kazanlak, Galina Stoyanova menyatakan keinginan untuk menginvestasikan 3,5 juta euro dari Rencana Pemulihan Uni Eropa dalam restorasi dan transformasi bangunan menjadi objek wisata.

Saat ini, monumen Buzludzha dimiliki oleh negara Bulgaria. Sebelumnya, bangunan itu dikelola oleh Partai Sosialis Bulgaria yang tidak memiliki dana untuk merawatnya.

Meskipun dihargai sebagai aset arsitektur dan budaya, namun monumen ini tetap menjadi simbol politik yang cukup kontroversial.

Lereng gunung di sekitarnya masih digunakan untuk pertemuan tahunan kaum Komunis Bulgaria. Jika usulan wali kota disetujui, referendum akan diadakan pada 17 November mendatang untuk memungkinkan warga memberikan suara tentang pembelian monumen tersebut.


(wsw/fem)

Read Entire Article