Pakar Nilai Rusia-China Akan Bantu Iran Bila AS Terlibat, Perang Dunia 3?

4 weeks ago 22
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan Iran memiliki waktu maksimum dua minggu untuk menghindari kemungkinan serangan udara AS. Keterlibatan AS dalam pusaran konflik Iran vs Israel bisa menyeret Rusia hingga China untuk ikut berperang.

Pengamat kebijakan Hubungan Internasional dari Fisipol UGM Dafri Agussalim mengatakan bila AS ikut menyerang Iran, maka akan menimbulkan aksi reaksi. Negara besar lain yang juga sekutu Iran tentu akan datang membantu.

"Begitu Amerika misalnya terlibat di situ, maka akan ada negara-negara besar lain juga yang terlibat. Seperti misalnya Rusia, mungkin Turki, atau mungkin juga China, dan seterusnya. Dan itu sangat membahayakan," ujar Dafri kepada wartawan, Minggu (22/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dafri menilai negara-negara Islam kemungkinan akan bergerak mendukung Iran. Indonesia termasuk dalam negara Islam yang dimaksud Dafri akan mendukung Iran.

"Kemungkinan negara-negara Islam bergerak mendukung Iran," tuturnya.

"Karena masalahnya ini bukan soal Iran semata, ini soal Palestina," sambungnya.

Dafri turut menyorot ketika Presiden Prabowo Subianto memilih memenuhi undangan dari Presiden Rusia Vladimir Putin ketimbang ikut Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 yang dilaksanakan di Kanada. Diketahui, KTT G7 dihadiri negara-negara besar seperti Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat.

"Alih-alih ikut pertemuan G7, malah Prabowo ke Rusia, ketemu Putin. Di sana (Rusia) jelas sekali akan ada kerja sama pertahanan, keamanan. Jadi ini sangat strategis isu semacam itu. Itu sinyal yang sangat kuat menurut saya bahwa kita menjaga jarak sekarang dengan Amerika," lanjutnya.

Bila negara besar seperti AS, Rusia, China terlibat peperangan, maka akan terjadi perang dunia 3. Dafri memandang perang kali ini akan sangat berbahaya, karena bisa saja menggunakan nuklir.

"Kalau terjadi perang nuklir nggak ada yang menang, semuanya hancur. Apalagi dengan kemampuan senjata nuklir sekarang ini. Tetapi jangan lupa dalam sejarah manusia itu tidak selalu serasional yang kita asumsikan," sambung Dafri.

Menurutnya, perang dunia ke-3 akan sangat berbahaya bagi eksistensi dan peradaban manusia. Perang dunia ke-3 bisa berdampak luas kepada ekonomi, sosial, politik di Indonesia. Terutama soal harga minyak.

detikcom menanyakan potensi terjadinya perang dunia ke-3 dari skala 1-10 kepada Dafri. "Bisa 6 atau 7 menurut saya ya," imbuhnya.

(isa/idh)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article