Pesan Puan ke Pemerintah yang Mau Tulis Ulang Sejarah RI: Jas Merah!

1 month ago 21
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Ketua DPR Puan Maharani menanggapi rencana pemerintah terkait penulisan ulang sejarah Indonesia. Puan memastikan DPR akan meminta penjelasan pemerintah mengenai rencana tersebut.

"Komisi X sudah mulai melakukan RDPU, meminta masukan dari kalangan masyarakat, khususnya sejarawan. Bagaimana terkait dengan hal tersebut," kata Puan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (20/5/2025).

"Kami juga dari Komisi X akan meminta penjelasan dari pemerintah terkait dengan penulisan ulang sejarah itu seperti apa," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, dalam penulisan ulang sejarah, yang terpenting ialah tidak adanya pengaburan sejarah. Puan meminta agar pemerintah mengingat semboyan jangan sekali-kali melupakan sejarah atau jas merah.

"Yang penting jangan ada pengaburan atau penulisan ulang terkait sejarah, tapi kemudian tidak meluruskan sejarah. Jadi jas merah, jangan sekali-kali melupakan sejarah," ujarnya.

Puan memahami, dalam sejarah, ada yang baik maupun yang pahit. Meski begitu, menurutnya, sejarah tetap harus diperlihatkan ke generasi muda.

"Bahwa Indonesia itu berdiri oleh pahlawan-pahlawan kita, oleh apa pun yang terjadi, ya harus tahu kenapa Indonesia berdiri pahit dan getirnya, berhasil baiknya itu karena memang sudah banyak sekali hal yang terjadi," paparnya.

Lebih lanjut, Puan mengingatkan pemerintah tidak buru-buru menyelesaikan penulisan ulang sejarah. Diketahui, penulisan ulang sejarah Indonesia ditargetkan selesai sebelum 17 Agustus 2025.

"Itu pasti jangan terburu-burulah. Namanya penulisan sejarah itu harus dilakukan secara hati-hati," tuturnya.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon sebelumnya menargetkan penulisan sejarah Indonesia rampung pada Agustus 2025 bertepatan dengan HUT ke-80 RI. Fadli Zon menjelaskan akan ada beberapa pembaruan dalam sejarah yang ditulis ulang itu.

"Sekarang baru dalam proses, yang menuliskan ini para sejarawan. Tahun ini (rencananya diluncurkan, red.), (saat) 80 tahun Indonesia merdeka," kata Menteri Kebudayaan Fadli Zon dilansir Antara, Senin (5/5).

Fadli kemudian menjelaskan proyek penulisan sejarah versi terbaru itu dikerjakan 100 lebih sejarawan dan para ahli dari berbagai universitas di Indonesia. Untuk bagian-bagian yang direvisi, ditambahkan, ataupun diluruskan pun mengikuti hasil kajian para ahli, dan buku-buku sejarah Indonesia yang dituliskan sebelumnya.

"Kami akan update dan menambah beberapa jilid tentu mendasarkan kepada buku-buku yang sudah ada. Kami melibatkan lebih dari 100 sejarawan dari semua perguruan tinggi, dari banyak perguruan tinggi yang memang sejarawan, yang ahli di bidangnya untuk punya kompetensi menulis, dan juga editing (menyunting, red.) di dalam buku itu," jelas Fadli Zon.

Lihat juga Video: Penulisan Ulang Sejarah Dapat Penolakan, DPR Akan Bahas ke Kemenbud

(amw/rfs)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article