Sosok Karen Nijsen Lekat dengan Aksi Sosial untuk Kesetaraan Pendidikan

3 months ago 40
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Model dan artis Karen Nijsen menjadi sorotan karena memilih mundur dari Miss Universe Indonesia 2024 saat masuk 16 besar. Sosok Karen Nijsen bukan cuma sebagai model dan selebritas, dia juga dikenal sebagai perempuan yang senang melakukan kegiatan sosial.

Karen Nijsen mempunyai komunitas untuk menyalurkan misinya, yakni Satu Langkah Satu Karya. Kepada detikcom melalui pesan singkat Sabtu (21/9/2024), Satu Langkah Satu Karya adalah gerakan kebaikan dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, lingkungan hidup, dan sosial. Satu Langkah Satu Karya diharapkan bisa melibatkan banyak orang dari lintas profesi dan masyarakat.

Perempuan kelahiran Bandung, 8 Mei 2000 itu dalam komunitas ini sebagai Co-founder dan member. Gerakan sosial ini dibuat sejak 2019 dan memulai dengan pembinaan terhadap satu orang siswi SMP kelas 1 di salah satu desa di Lumajang, Jawa Timur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tujuannya adalah berbagi edukasi, kebiasaan dan berperan serta dalam pembangunan budaya dan mental masyatakat demi kesetaraan pendidikan dan kebiasaan baik di masyarakat Indonesia," kata Karen Nijsen.

Ada kebahagiaan yang dirasakan oleh Karen Nijsen ketika melakukan aksi sosial seperti ini. Perempuan lulusan Komunikasi dan Media di Taunton School, Somerset, Inggris ini juga merasa ketagihan mengajar anak-anak.

"Kebahagiannya adalah ketika kita bisa berbagi senyum, ilmu, cinta, kepada anak-anak dan masyatakat dengan melakukan edukasi mengenai bahasa, komunikasi, dan motivasi. Semua itu mengenai masa depan yang berfokus kepada anak-anak cerdas, yatim-piatu, duafa, dan kurang motivasi," tuturnya.

[Gambas:Instagram]

"Saat ini kita telah melakukan pembinaan kepada ratusan anak dengan menjadi orang tua asuh, kakak asuh, dan sahabat setia untuk anak-anak dari tingkatan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) sampai tingkat SMK/SMA, dan membuat produk-produk dari sampah plastik menjadi barang-barang yang bermanfaat seperti tas sekolah, tempat laptop, sajadah, dan lain-lain," jelas Karen Nijsen.

Karen Nijsen menceritakan setiap manusia punya cara sendiri untuk bisa bermanfaat. Ada banyak cara yang dipilih.

"Sebagai manusia tentu kebahagiaan paling dasar adalah ketika bisa bermanfaat untuk manusia lainnya. Sebagai warga negara kita berkewajiban untuk ikut serta berperan aktif membangun negara dengan cara masing-masing yang kita pilih," ungkapnya.

"Saya ingin sekali Satu Langkah Satu Karya memiliki sekolah gratis untuk anak-anak berprestasi yang kurang mampu, agar dipersiapkan bersekolah ke luar negeri dan siap bersaing secara internasional agar siap kembali membangun Indonesia," harap Karen Nijsen.


(pus/aay)

Read Entire Article