Jakarta -
Aktor dan presenter lawas Edwin Super Bejo mendadak viral gara-gara video dirinya lagi pikul roti di pasar. Banyak yang kaget, banyak juga yang salut.
Tapi ternyata, video itu bukan konten yang ia sengaja bikin untuk pansos. Malah, itu video lama yang entah kenapa bisa nyebar lagi sekarang.
"Itu tuh bukan video baru, dan bukan aku yang posting. Aku juga baru tahu pas udah rame," kata Edwin saat ngobrol di acara Rumpi: No Secret, beberapa hari yang lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ternyata, dulu dia memang pernah bantuin temannya jualan roti. "Kalau aku yang bawain, orang lebih gampang beli. Kalau temenku yang bawa, males katanya," ujar Edwin sambil senyum.
Edwin justru senang video itu viral. Bukan karena jadi trending, tapi karena bisa jadi pengingat buat banyak orang, termasuk dirinya sendiri. Ia juga menegaskan kalau bekerja apapun itu sah-sah aja selama halal.
"Kerja apapun gak masalah. Asal halal. Justru ini bisa memotivasi, bahwa kita gak perlu gengsi buat kerja. Kadang kita suka ngerasa hidup kita berat. Tapi coba lihat yang lebih susah. Tukang sampah, tukang bersih WC. Kalau kita aja gak mau ngelakuin, ya hargai dong mereka yang melakukannya," jelasnya.
Edwin juga sempat ditanya soal gosip yang bilang keuangan dia lagi seret. Tapi jawaban Edwin malah bikin adem. Katanya, rejeki itu bukan cuma uang.
"Punya teman, anak sehat, tubuh sehat, itu juga rejeki. Kadang orang terlalu fokus lihat kekayaan materi. Padahal, hidup tuh gak harus selalu ngejar-ngejar kaya. Nikmati aja yang udah didapat."
Edwin juga jujur kalau dulu sempat kena star syndrome saat job di TV mulai sepi. Dia sempat 'ngambek' di rumah, jadi komentator dadakan, nyinyirin acara dan artis lain.
"Aku sadar, ini gak sehat. Aku ngomel-ngomel tapi gak ngapa-ngapain. Akhirnya aku ngobrol sama diri sendiri. Mau sampai kapan kayak gini?."
Untuk menghukum dirinya, Edwin sempat berhenti merokok selama dua tahun. Tapi dia merasa belum bebas sepenuhnya sampai akhirnya dia bakar satu batang rokok, bukan buat ngelanjutin kebiasaan, tapi simbol kalau dia udah berdamai dan siap bangkit lagi.
"Rokok itu cuma simbol aja. Setelah itu aku gak lanjutin lagi. Aku cuma pengen bilang ke diri sendiri, gue udah selesai dihukum. Yuk, hidup lagi'."
Sekarang, Edwin lebih santai menjalani hidup. Tak lagi ngejar popularitas, jauh dari gengsi, dan lebih bersyukur.
"Gak perlu iri sama orang lain. Fokus aja sama diri sendiri. Yang penting cukup buat keluarga, anak bisa sekolah, bisa makan bareng. Udah cukup," tegasnya.
(fbr/nu2)