Jakarta -
Ferry Maryadi memberikan edukasi kepada semua masyarakat usai jatuh dari kamar mandi. Terlebih pada orang yang usianya sudah masuk 51 tahun.
"Jadi, di usia 51 tahun harus pintar menjaga gerak. Gak boleh yang berlebihan," ungkapnya di Studio Pagi Pagi Ambyar, TransTV, Jakarta Selatan, Jumat (4/7/2025).
Ia menambahkan mungkin ini adalah akumulasi dari kegiatan yang dilakukannya sejak muda. Ia menjelaskan kala muda banyak sekali kegiatan yang dilakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin ya ini akumulasi akhirnya kejadian deh Rabu minggu lalu itu pas lagi sabunan, jatuh. Ya memang kejadiannya secepat itu," jelasnya.
Akibat kejadian itu, ia harus menjalani operasi di sendi bagian belakang.
"Sendi itu ada yang sobek, kan di dalam ya jadi gak ada luka luar terus ada operasi kecil itu hari Sabtunya," paparnya lagi.
Setelah itu Ferry Maryadi diperbolehkan untuk pulang ke rumah dan bisa menjalankan kegiatan, tapi perlu hati-hati.
Anggota Prediksi itu menjelaskan kronologi jatuh di kamar mandi sampai harus dilarikan ke rumah sakit dan operasi sendi.
"Jadi lagi mandi itu terus pas sabunan jatuh. Kebetulan di rumah sama Abay, Deswita gak ada," tuturnya.
Ia menceritakan setelah itu langsung memberitahu anaknya karena jatuh di kamar mandi. Kemudian, ada saudara yang datang untuk membantu serta mengantarkan ke rumah sakit.
"Jadi aku berusaha tenang pas kasih tahu Abay, kemudian ke rumah sakit diantar sama saudara. Di sana ternyata Abay mengabari Deswita padahal aku sama sekali gak tahu kalau Abay ngabarin ibunya," tuturnya lagi.
Sepanjang perjalanan ke rumah sakit, anggota geng motor Prediksi itu mengaku menahan sakit. Namun, ia sama sekali gak memperlihatkan di depan keluarga.
"Kalau aku panik, kebayang gak anak, dan istri aku panik juga. Jadi, aku berusaha tenang walaupun keringat dingin sakit," tutupnya.
(wes/pus)