Kondisi Korban Malpraktik Klinik Jaktim: Hidung Bengkok hingga Bernanah

1 month ago 25
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Polda Metro Jaya menyelidiki dugaan malpraktik klinik kecantikan berinisial DBC di Jaktim buntut operasi hidung gagal yang dialami sejumlah wanita. Polisi mengungkap korban mengeluh hidungnya bengkok hingga bernanah usai menjalani operasi.

"Menimbulkan dampak atau permasalahan serius berupa kerusakan atau cacat fisik hidung sebagai kerugian kesehatan fisik seperti kondisi hidung miring, batang hidung lebih tinggi, muncul benjolan merah dan bernanah. Kemudian pecah mengeluarkan cairan nanah dan darah," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Selasa (20/5/2025).

Selain itu, para korban mengaku tulang rawan hidung mereka menonjol keluar. Para korban juga berulang-ulang kali melakukan revisi hidung, namun mengalami kecacatan.

"Kemudian (pihak klinik) membujuk para pelapor melakukan tindakan revisi atau operasi ulang dengan menjanjikan hasil yang lebih baik. Termasuk menggunakan implan surgiform, yang dijamin minim risiko, aman, dan paling bagus kepada satu pelapor, yang menurut terlapor implan tersebut masih belum ada di Indonesia," kata dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihak klinik, lanjut Ade Ary, memberikan penawaran operasi ketiga kepada salah satu korban untuk dilakukan perbaikan. Namun korban enggan melakukan lantaran trauma dengan hasil operasi.

"Tetapi faktanya sama. Tetap menimbulkan dampak seperti operasi semula. Bahkan salah satu korban ditawari operasi ketiga ke salah satu pelapor dengan biaya Rp 9 juta rupiah tetapi pelapor tidak mau karena merasa dibohongi, trauma, dan kecewa," imbuhnya.

Ade Ary menambahkan, korban turut melampirkan barang bukti saat membuat laporan. Saat ini penyidik masih melakukan penyelidikan mendalam terkait kasus tersebut.

Laporan ini teregister dengan nomor STTLP/B/3196/V/2025/SPKT/POLDA METRO JAYA. Adapun para korban yang mengalami gagal operasi hidung antara lain perempuan berinisial NH (31), NHC (27), dan UN (29).

Korban melaporkan sebuah klinik kecantikan DBC yang berada di wilayah Jakarta Timur ke Polda Metro Jaya. Selain klinik, pihaknya turut melaporkan pihak dokter yang menangani berinisial SFT serta seorang marketing berinisial RP atau B.

(wnv/mea)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article