Makam Disebut Gak Keurus, Keluarga Ungkap Pesan Abah Qomar

1 week ago 11
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Istri dan anak mendiang Nurul Qomar atau Abah Qomar mengecam pembuat konten julid di makam sang komedian. Anak Abah Qomar, Rahardja, kecewa karena oknum tersebut tidak mencari tahu dulu mengapa makam tersebut belum kembali dipugar.

Rahardja merasa kecewa ketika ucapan netizen yang tak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya viral. Bahkan ada ucapan-ucapan dari si pembuat konten yang tidak benar.

"Yang di-highlight punya 4 istri, mana ada. Abah kaya raya makamnya kayak gitu gak pantas, agak lucu aja," ucap Rahardja dilansir dari Insert Investigasi, Minggu (26/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, pihak keluarga anggap kejadian itu menjadi introspeksi untuk mereka juga pembuat konten. Jangan sampai apa yang dipertontonkan ke publik tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Aku orangnya nyantai, setelah lihat konten itu udah ditonton jutaan orang. Mikirnya lebih ke orang bikin konten gak mikir kedepannya gimana," sesalnya.

"Aku lihat dia gak cari tahu lebih lanjut kenapa, kan karena semacam tanah belum padat dia gak ngerti. Dia gak tanya ke penjaga, sekarang kan sudah banyak bisa browsing. Menurut aku itu hal yang harus dipelajari, jangan cuma bikin konten, upload, tapi gak tahu atau masih kurang wawasan," sambung Rahardja.

Siti Mariyam, istri Abah Qomar, menjelaskan keluarga sudah ada rencana untuk memperbaiki makam suaminya yang berdempetan dengan makam kedua orang tua. Namun, dari keluarga dan penjaga makam disebut untuk menunggu sekitar 6 bulan setelah tanahnya lebih padat.

"Rencananya mungkin disamain kayak makam orang tuanya, kita renovasi ulang semua kita angkat, kita renovasi ulang tiga-tiganya. Mungkin tingginya segitu (seperti makam orang tua Abah Qomar yang sudah lebih dulu ada). Abah mintanya tingginya segitu," jelasnya.

"Abah juga sempat pesan kalau Abah punya kuburan jangan bagus-bagus, cukup sederhana, Abah kepengin istilahnya sederhana gak perlu yang bagus kayak gimana. Cukup dibangun sederhana, itu pesan Abah waktu itu," tegas Siti Mariyam.

Rahardja menambahkan keluarga juga tidak ada yang tahu Abah Qomar sudah memesan ke penjaga makam untuk dikuburkan di samping makam kedua orang tuanya di TPU Carang Pulang, Tangerang, Banten.

"Abah sendiri gak pernah pesan sama keluarga, pesannya ke penjaga makam. Pas meninggal kita bingung dimakamin di mana, ternyata Abah dari dulu sudah pesan di situ sama penjaga makam tanpa bilang keluarga. Mungkin karena dia sayang sama kedua orang tuanya, alasannya dia dikubur di situ," ungkap putra Abah Qomar.


(pus/dar)

Read Entire Article