Menaker Bicara Relasi Kerja Harus Berbasis Kepercayaan dan Inklusi

2 weeks ago 17
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menegaskan tantangan utama dunia kerja Indonesia saat ini bukan semata terkait angka pengangguran atau rendahnya keterampilan tenaga kerja, melainkan ketiadaan hubungan industrial yang inklusif dan berbasis kepercayaan.

Menurut Yassierli, ketimpangan di sektor ketenagakerjaan, mulai dari dominasi pekerja informal, rendahnya perlindungan sosial, hingga minimnya peran serikat pekerja, menunjukkan perlunya reformasi mendasar dalam hubungan industrial.

"Relasi kerja di Indonesia masih terlalu sering berjalan di atas ketidakpercayaan dan pola konflik. Kita harus ubah menjadi kolaboratif dan strategis. Ini bukan lagi soal menyelesaikan masalah, tetapi membangun masa depan bersama," ujar Yassierli dalam keterangannya, Kamis (19/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini dia ungkapkan dalam forum International Conference on Law, Economic and Social Justice yang diselenggarakan oleh Fakultas Hukum Universitas Nasional di Jakarta.

Ia menambahkan pihaknya tengah menyusun kerangka kematangan hubungan industrial yang mencakup aspek perlindungan sosial, upah, keselamatan kerja, waktu kerja, kebebasan berserikat, serta mekanisme penyelesaian perselisihan. Kerangka ini diharapkan menjadi fondasi bagi hubungan kerja yang sehat, partisipatif, dan berkelanjutan.

Selain itu, dia juga menyoroti pentingnya pengembangan sistem pelatihan vokasi yang relevan dengan kebutuhan industri masa depan, keterlibatan kelompok rentan dalam ekosistem kerja, serta dorongan bagi perusahaan untuk tidak hanya patuh terhadap hukum, tetapi menjadi motor perubahan budaya kerja.

"Kita butuh lebih dari sekadar regulasi. Kita butuh ekosistem yang membangun kepercayaan, mendorong kesetaraan, dan menghasilkan produktivitas secara kolektif," tegasnya.

Terakhir, dia mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk menjadikan hubungan industrial bukan sekadar kebijakan pemerintah, tetapi sebagai gerakan nasional menuju masa depan kerja yang inklusif dan berkeadilan.

Lihat juga video: Prabowo Siap Dorong Ekonomi Hijau, Inklusi & Keberlanjutan Bersama!

(akd/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article