Nusron Sebut Kemiskinan Struktural Terjadi karena Ada Kebijakan Tak Berpihak

17 hours ago 7
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid berbicara mengenai kemiskinan struktural. Menurutnya kemiskinan struktural terjadi akibat adanya kebijakan yang tak berpihak seperti kebijakan terkait pertanahan.

"Ini lah problem di Indonesia, kenapa terjadi kemiskinan struktural. Kenapa? Karena ada kebijakan yang tidak berpihak. Ada tanah kutip kalau kami boleh menyimpulkan, ada kesalahan kebijakan pada masa lampau. 48 persen dari 55,9 juta hektare itu hanya dikuasai oleh 60 keluarga di Indonesia," kata Nusron saat mengisi acara Rakernas PB IKA PMII di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (13/7/2025).

Nusron menjelaskan, hanya ada 60 keluarga menjadi pemilik PT. Mereka juga yang menerima keuntungan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang kalau dipetakan PT-nya, PT-nya bisa berupa macam-macam. Tapi kalau di-tracking siapa benefecial ownershipnya (BO) nya, itu hanya 60 keluarga. Dan Alhamdulillah 60 keluarga itu tidak ada 1 pun dari PMII," jelas dia.

Nusron menganggap hal ini lahir dari kebijakan yang salah secara struktural. Akibatnya kesenjangan ekonomi terjadi di Indonesia.

"Jadi bukan karena (rakyat miskin) tidak mampu, tapi karena kebijakan adalah yang waktu itu belum berpihak," ucapnya.

"Nah perintah dan mandatnya Bapak Presiden kepada kami adalah melakukan perubahan dengan menggunakan prinsip tiga, Pertama adalah prinsip keadilan, Kedua adalah prinsip pemerataan, dan yang ketiga adalah prinsip kesinambungan hidup," sambungnya.

(dek/dek)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article