Jakarta -
Influencer Indadari membagikan ceritanya saat pertama kali Idul Adha di Masjid Al-Aqsa. Ternyata tak mudah untuk melakukan kurban di situ.
Pemilik nama lengkap Indadari Mindrayanti itu terharu bisa merasakan untuk pertama kalinya mendengar takbir dan merayakan Idul Adha di Masjid Al-Aqsa, Yerusalem.
"Senang banget ternyata ramai banget, orang-orang Palestina, warga lokal itu pada datang karena waktu Idul Adha itu di-open untuk semuanya," cerita Indadari di studio Rumpi: No Secret Trans TV, Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (10/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau biasanya masuk banyak pemeriksaan, bahkan bisa ditolak gak boleh masuk, ini benar-benar di-open, Idul Adha semua orang boleh sujud, salat, di Masjid Al-Aqsa. Jadi memang ramai banget dan indah banget. Biasanya kan sepi, gak ada orang," lanjutnya dengan antusias.
Idul Adha di Masjid Al-Aqsa juga ada kurban. Namun, Indadari mengatakan tak bisa melakukan kurban di Yerusalem.
"Jadi kita ke West Bank (Tepi Barat) daerahnya di Betlehem, di mana kita datang ke peternakan dan aku juga memfasilitasi teman-teman Indonesia untuk kita bisa kurban untuk warga Palestina di West Bank," ungkapnya.
Butuh waktu sekitar 40 menit dari Masjid Al-Aqsa menuju peternakan di West Bank. Namun, segala sesuatu di daerah yang masuk dalam area konflik itu sangat mahal.
"Karena kan masih terjajah ya, apa-apa tuh mahal banget. Kambing harganya hampir USD 850, satu kambing yang 50 kilogram, hampir Rp 13 jutaan ya. Kalau sapi itu hampir USD 5 ribu-USD 6 ribu. Jadi memang mahal banget semua di sana," kata Indadari.
Indadari menggambarkan kondisi di West Bank tidak jauh berbeda dengan Gaza. Namun, masih lebih memprihatinkan kondisi Gaza.
"Kita datang ke peternakan, kita pilih kambingnya, disembelih, terus dagingnya kita bagikan ke orang-orang yang ada di West Bank. Kondisinya gak jauh beda, lebih sedih di Gaza, tapi hampir-hampir mirip kondisinya," jelasnya.
Mantan istri Caesar itu memberikan gambaran situasi di area tersebut yang juga masuk zona konflik.
"Ada wilayah yang memang lagi dikuasai banget sama Israel, sama yang banyak orang Palestinanya. Mereka di sana itu lebih kayak village, lebih kelihatan banget terjajahnya. Untuk keluar dari West Bank ke Al-Aqsa saja mereka gak bisa," tukas Indadari.
(pus/mau)