Kata Pakar soal Kejagung Dapat 76% di Survei Indikator soal Kepercayaan Publik

3 weeks ago 19
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Kejaksaan Agung (Kejagung) mendapatkan 76 persen sebagai lembaga yang dipercaya publik berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia. Korps Adhyaksa dinilai konsisten dalam penegakan hukum.

Pakar hukum Universitas Al-Azhar, Suparji Ahmad, menilai hal ini rasional. Menurutnya, dalam beberapa tahun terakhir, Kejagung memperlihatkan kinerja yang baik.

"Dan kasus-kasus yang lain, misalnya CPO yang akhirnya mengungkap tentang adanya mafia peradilan, bahwa adanya keterlibatan pengacara, keterlibatan hakim, ini kan sebuah momentum yang semakin memberikan pembenaran tentang adanya mafia itu, bahwa tidak bisa bekerja sendiri," kata Suparji kepada wartawan, Rabu (28/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah perkara yang menarik perhatian juga disebut Suparji ditangani kejaksaan dengan profesional. Suparji mengatakan angka pada survei itu sebagai tolok ukur.

"Tentunya kita juga apresiasi bagaimana kemudian kepolisian, kemudian KPK dan pengadilan tetapi bahwa poin yang saya tegaskan adalah sudah bertahun-tahun bahwa Kejaksaan Agung selalu menduduki pada ranking atas dibandingkan dengan aparat penegak hukum yang lain," ucapnya.

Hal lain, menurut Suparji, ini menunjukkan pula komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam penegakan hukum. Salah satunya yang terbaru yang juga disebut Suparji adalah Perpres tentang Perlindungan Jaksa.

"Ini menunjukkan komitmen Presiden Prabowo terhadap penegakan hukum yang kemudian akan melindungi aparat penegak hukum dengan kerja-kerja kejaksaan yang luar biasa, penuh dengan tekanan-tekanan, penuh dengan marabahaya itu," kata Suparji.

Senada, mantan Ketua Komisi Kejaksaan (Komjak) Barita Simanjuntak menganggap perpres yang dikeluarkan Presiden Prabowo Subianto sangat tepat dan selaras dengan tingginya kepercayaan publik atas Presiden dan Kejagung. Barita menuturkan, di bawah kepemimpinan Jaksa Agung ST Burhanuddin, Kejagung tak hanya mengungkap berbagai kasus megakorupsi, tetapi juga berbagai kasus yang sekian tahun tidak pernah diselesaikan.

"Mengapa kepercayaan pada Kejaksaan begitu tinggi, ini tidak terlepas kalau Kejaksaan konsisten melakukan tugas pokok dan fungsinya, di situlah publik bisa menilai positif apa yang dikerjakan," ujar Barita.

Pada Selasa, 27 Mei 2025, lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terkait tingkat kepercayaan publik atas kinerja lembaga negara dan pemberantasan korupsi. Survei ini diikuti oleh 1.286 responden dengan wawancara melalui sambungan telepon. Metode sampel menggunakan double sampling dengan menghasilkan margin of error 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 93 persen.

Kejagung mendapatkan 76% dengan rincian sebagai berikut:
Sangat Percaya: 13,1%
Cukup Percaya: 62,9%
Tidak Percaya: 14,3%
Tidak Percaya Sama Sekali: 1,3%
Tidak Tahu/Tidak Jawab: 8,4%

(dhn/dhn)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article