Pihak Paula Verhoeven Sebut Metode Penentuan Hak Asuh Anak Keliru

21 hours ago 5
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Kuasa hukum Paula Verhoeven, Alvon Kurnia Palma, menanggapi soal putusan hak asuh anak yang jatuh kepada Baim Wong. Menurutnya, terdapat kekeliruan dalam pemahaman serta metode yang digunakan oleh pihak psikolog dalam menilai kedekatan anak dengan orang tua.

"Anak-anak dengan ibunya nyaman, gak benar kalau dibilang anak sama ibunya tidak nyaman," kata Alvon Kurnia Palma saat ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, kemarin.

Alvon Kurnia Palma menyampaikan metodologi yang digunakan oleh pihak psikolog dalam memberikan keterangan dalam sidang dinilai keliru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Secara metodelogi psikolog, yang memberikan keterangan itu bermasalah," bebernya.

Ia mengkritisi salah satu argumen yang dijadikan dasar penilaian, yaitu hasil observasi terhadap gambar yang dibuat oleh anak-anak. Menurutnya, penafsiran gambar laki-laki menunjukkan kedekatan anak dengan ayah merupakan kesimpulan yang tidak tepat.

"Gambar laki-laki itu (yang digambar Kiano dan Kenzo) dikatakan itulah bukti anak-anak itu dekat dengan ayahnya, padahal tidak," terang Alvon Kurnia Palma.

Berdasarkan pandangan dari psikolog pihaknya, gambar tersebut menunjukkan hal lain.

"Kami tanya kepada psikolog ahli dari kami, 'itu artinya apa?', artinya, gambar laki-laki yang dibuat oleh anak-anak itu adalah orientasi seksual," terang Alvon lagi.

Ia menegaskan gambar yang dibuat anak-anak tidak bisa dijadikan acuan dalam menentukan tingkat kedekatan dengan orang tua.

"Bukan menggambarkan kedekatan terhadap ayah atau ibunya," jelasnya.

Karena itu, Alvon Kurnia Palma menilai putusan Pengadilan Tinggi Agama yang menyandarkan keputusan pada analisa tersebut mengandung kekeliruan.

"Oleh sebab itu, kalau Pengadilan Tinggi Agama menyatakan dan menyandarkan berdasarkan psikolog yang memiliki pemisalan metodelogi itu menurut saya ada kekeliruan," pungkasnya.


(ahs/mau)

Read Entire Article