Bantu Perjuangan SMA di Sumba Ini Agar Prestasi Murid Terus Meningkat

1 month ago 21
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Menjadi berprestasi di tengah kondisi yang sulit tentu tidak pernah mudah. Itu lah yang sehari-hari dijalani oleh 36 siswa di Sekolah Menengah Atas Swasta Kadu Rengi, Reda Meter, Sumba Barat Daya, NTT.

Lukas Lemba Loghe, selaku kepala sekolah menyatakan jika musim penghujan tiba menjadi cobaan bagi anak-anak petani dan pekebun ini. Atap sekolah kadang bocor saat hujan melanda.

"Kalau hujan air masuk. Kursi langsung lantainya tanah. Kalau hujan bocor kita sedikit berhenti kita tunggu nyaman karena becek," jelasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bukan hanya perihal atap bocor, papan tulis mereka pun masih berupa papan kecil. Sementara meja kursi berupa bambu yang ditempati 3-4 orang berdesakan. Ruang kelas pun disekat dengan bambu.

Itu baru soal perabotan sekolah. Lain lagi perihal buku sekolah yang masih belum terupdate alias masih menggunakan buku sekolah dengan kurikulum lama.

Berbuatbaik.idFoto: Berbuatbaik.id

Sekolah dengan 15 guru ini berdiri 3 tahun lalu di tanah yang dihibahkan masyarakat. Mereka bersama-sama membangun sekolah karena sekolah menengah terdekat di desa mereka mencapai 10 kilo.

"Anak-anak jalan kaki ada yang 4 kilo ada yang 2 kilo ada, pagi-pagi langsung ke sekolah. kadang tidak ada sepatu, kadang pakai sendal, dan menenteng buku," sambung Lukas.

Dengan begitu banyak keterbatasan, siapa sangka sekolah ini mampu meluluskan seluruh siswanya. Sungguh prestasi yang membanggakan padahal untuk ujian saja, sekolah ini harus menumpang di sekolah yang lebih layak.

"Harapannya semoga bantuan dari donatur supaya sekolah bisa maju mutu dan kenyamanan dalam menuntut ilmu anak-anak," tegasnya.

Lukas dan guru lainnya mengaku tidak berpangku tangan mengharap belas kasih untuk sekolah mereka yang memprihatinkan. Sudah sering mereka mengajukan bantuan namun tak ada proses yang berarti. Bahkan status guru di sana juga masih semua honorer.

#sahabatbaik, pendidikan terbaik adalah hak setiap anak. Sudah sepatutnya semangat tinggi anak-anak pedalaman ini didukung penuh oleh kita yang berkecukupan.

Kamu bisa mewujudkan mimpi mereka mempunyai sekolah yang lebih nyaman melalui donasi di berbuatbaik.id yang 100% tersalurkan.

Simak juga Video 'Akses Tertutup Longsor, Siswa SD di Trenggalek Ujian di Rumah Warga':

(idn/imk)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article