Jakarta -
Salat Idul Adha dilaksanakan bertepatan dengan Lebaran Idul Adha, yakni tanggal 10 Dzulhijjah. Tahun ini, pemerintah dan Muhammadiyah menetapkan tanggal 10 Dzulhijjah 1446 H (Idul Adha 2025) jatuh pada 6 Juni 2025.
Salat Idul Adha biasanya dilaksanakan secara bersama-sama atau berjamaah di masjid atau lapangan terbuka, dengan dipimpin oleh seorang imam. Lantas, jam berapa salat Idul Adha dimulai? Berikut informasinya.
Jam Mulai Salat Idul Adha
Dikutip dari situs Kemenag, salat Id atau salat hari raya dilaksanakan mulai terbit matahari hingga matahari tergelincir. Namun, disunahkan untuk menundanya hingga matahari terangkat kadar segalah (6 hasta).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masih mengutip situs Kemenag, waktu salat Id dilakukan sejak terbitnya matahari sampai masuk waktu Zuhur (tergelincirnya matahari). Lalu, sunah mengakhirkannya hingga matahari naik satu tombak (7 dzira'/+ 3,36 M).
Di Indonesia, salat Idul Adha biasanya dimulai pukul 06.30 hingga 07.30 pagi. Namun, untuk waktu tepatnya, sesuai dengan ketentuan daerah masing-masing.
Tahun ini, Pemprov Jakarta dan Masjid Istiqlal menggelar salat Idul Adha bersama. Berikut jadwalnya.
1. Salat Idul Adha 2025 di Balai Kota
- Hari, tanggal: Jumat, 6 Juni 2025
- Waktu: Mulai pukul 06.30 WIB
- Lokasi: Masjid Fatahillah, Balai Kota Jakarta
- Khatib: Prof. Dr. KH. Didin Hafiduddin, M.S.
- Imam: KH. Imron Rosyadi
2. Salat Idul Adha 2025 di Masjid Istiqlal
- Hari, tanggal: Jumat, 6 Juni 2025 (10 Dzulhijjah 1446 H)
- Waktu: Mulai pukul 07.00 WIB
- Khatib: Rektor UIN Raden Intan Lampung Prof. H. Wan Jamaluddin Z, M.Ag, Ph.D
- Imam : H. Muzakkir Abdurahman, Lc, MA
- Imam Badal: Drs.H. Hasanuddin Sinaga, MA
- Bilal/Muadzin : Abdullah Sengkang Gurium, S.Pd.I
- Muadzin Badal: Muh. Syawal Mubarok, S.Sos
- Tim Takbir :
1. H. Muhdori AR, M.Pd.I
2. H. Ahmad Achwani, S.Ag
3. H. Saiful Anwar, S.Pd.I
4. Qadarasmadi Rasyid, S.Hum
5. Ilham Mahmuddin, S.Pd
Tata Cara Salat Idul Adha
Mengutip dari situs NU Online, berikut ini tata cara melaksanakan salat Idul Adha.
1. Salat Idul Adha diawali dengan niat. Ini lafalnya.
أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَـــالَى
"Ushallî sunnatan li 'îdil adlhâ (imaman/makmuman) rak'taini" lillahi ta'ala.
Artinya, "Aku berniat shalat sunnah Idul Adha dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta'ala."
Jika salat dilaksanakan sendirian, tidak perlu menambah kata di dalam kurung (imaman atau makmuman). Namun, ketika menjadi imam, perlu ditambah "imâman", sedang ketika menjadi makmum perlu ditambah "makmûman".
2. Takbiratul ihram sebagaimana salat biasa. Setelah membaca doa iftitah, dilanjutkan dengan membaca takbir dengan mengangkat tangan sebanyak tujuh kali untuk rakaat pertama. Di antara takbir-takbir itu dianjurkan membaca lafal berikut:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Allahu akbar kabira walhamdu lilahi katsira wa subhanallahi bukratan wa ashila
Artinya, "Allah Mahabesar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Mahasuci Allah, baik waktu pagi dan petang."
Atau boleh juga membaca:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ ل...