Menteri Imipas Perintahkan Kalapas-Karutan Petakan Kerawanan, Gandeng TNI-Polri

3 days ago 3
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Menteri Imigrasi dan Permasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto meminta para kepala lembaga permasyarakatan (kalapas) dan kepala rumah tahanan (karutan) memetakan kerawanan di tempat mereka masing-masing. Agus menuturkan, setelah kerawanan dipetakan, para kalapas dan karutan dapat berkoordinasi dengan aparat TNI-Polri terkait permintaan bantuan pengamanan.

Agus menjelaskan, langkah ini perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya kericuhan hingga kejadian tahanan atau narapidana (napi) kabur. Oleh sebab itu, dia memerintahkan Direktur Permasyarakatan Dirjen Pas Kementerian Imipas Mashudi untuk membuat surat edaran terkait.

"Saya perintahkan Dirjen Pas untuk keluarkan edaran bagi kalapas atau karutan yang memiliki kerawanan (keamanan), untuk langsung minta bantuan pengamanan dari Aparat TNI-Polri," tegas Agus kepada detikcom, Selasa (3/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini disampaikan Agus saat menyoroti kasus kaburnya 19 narapidana dari Lapas Kelas II-B Nabire, Papua Tengah, pada Senin (2/5). Dia mengatakan hari ini Dirjenpas menghadiri rapat di Polda Papua Tengah bersama forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) untuk membahas penangkapan kembali napi yang kabur.

"Khusus Papua kita akan pindahkan ke tempat yang lebih aman. Hari ini rapat di Polda mengundang forum kopimda untuk bantuan penangkapan yang lari," ujar Agus.

Agus mendorong para kalapas dan karutan untuk intensif berkoordinasi dengan forkopimda. Tujuannya, lanjut Agus, agar kalapas dan karutan tak gagap saat menghadapi kejadian yang tak diinginkan.

Perihal keaktifan kalapas dan karutan di forkopimda ini memang kerap disampaikan Agus kepada jajaran permasyarakatan. Menurut dia, sinergi antarlembaga diperlukan agar penanganan masalah bisa dilakukan dengan cepat.

"Yang bisa baca situasi di daerah kan mereka (kalapas dan karutan), harusnya mereka mengikuti arahan kita untuk membuka pergaulan di forkopimda sehingga tidak gagap dalam menghadapi kejadian," pungkas Agus.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 19 narapidana kabur dari Lapas Kelas II-B Nabire, Papua Tengah. Salah seorang napi bahkan sempat menyerang tiga petugas menggunakan parang hingga luka-luka.

Insiden itu terjadi saat jam besuk di Lapas Kelas II-B Nabire tadi pagi, sekitar pukul 10.30 WIT. Kejadian ini bermula saat dua napi berpura-pura meminta izin kepada petugas jaga.

"Dua narapidana awalnya berpura-pura meminta izin menuju ruang registrasi," kata Kepala Lapas Nabire Edi Saputra dalam keterangannya, Senin (2/6/2025).

Saat petugas membuka pintu, napi tersebut lantas menyerang petugas menggunakan parang. Petugas pun tidak mampu menghalau serangan ketika rombongan napi lain memanfaatkan kekacauan.

"Saat pintu dibuka oleh petugas, mereka langsung menyerang dan membuka jalan bagi 17 napi lainnya untuk melarikan diri," tuturnya.

Menyikapi peristiwa ini, Menteri Imipas Agus Andrianto langsung memerintahkan Dirjenpas Kemenimipas Mashudi dan tim terbang ke Nabire. Dirjenpas dan tim diminta untuk mengumpulkan data dan fakta terkait kaburnya 19 napi.

Simak juga Video 'Menteri Imipas: Sulit Cegah WNI Kerja Judol di Kamboja, Di Sana Legal':

(aud/fjp)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article