Pramono Akui Trotoar di Jakarta Kurang Ramah Disabilitas, Apa Solusinya?

2 weeks ago 10
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Gubernur Jakarta Pramono Anung mengakui fasilitas trotoar di Jakarta masih belum sepenuhnya ramah bagi penyandang disabilitas. Pramono memerintahkan ada jalur pemandu (guiding block) di setiap jalur trotoar.

"Jakarta ini dibandingkan kota-kota lain di Indonesia sebenarnya sudah cukup baik. Tapi menurut saya sangat kurang, masih kurang," ucap Pramono di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Jumat (23/5/2025). Pramono menjawab pertanyaan soal kelayakan fasilitas umum bagi penyandang disabilitas.

Menurutnya, seluruh pekerjaan infrastruktur, terutama pembangunan pedestrian, harus memperhatikan kebutuhan penyandang disabilitas. Ia mencontohkan pentingnya keberadaan jalur pemandu (guiding block) di pedestrian yang tidak boleh diabaikan dalam pembangunan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sehingga dengan demikian untuk pengerjaan yang seperti ini kami pasti memikirkan disabilitas. Termasuk tadi di dalam membuat pedestrian kan ada tanda (guiding block). Dan itu nggak boleh nggak ada. Harus ada untuk disabilitas," ungkapnya.

Adapun, Blok M akan menjadi kawasan prioritas penataan trotoar karena akan difungsikan sebagai salah satu hub utama di Jakarta. Kawasan tersebut menjadi konektivitas jalur Transjabodetabek seperti rute Alam Sutra-Blok M dan PIK-Blok M.

Penataan kawasan akan mencakup pembangunan trotoar sepanjang 1,3 kilometer serta integrasi dengan fasilitas transportasi seperti Transjakarta dan MRT. Proyek ini juga melibatkan revitalisasi kawasan sekitar, termasuk Taman Literasi Marta Christina Tiahahu dan area kuliner di Blok M.

(bel/gbr)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article