Kadir Dulu Kira Afiliator adalah Buzzer, Kini Jadi Panggung Barunya

1 day ago 3
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Komedian Kadir mempunyai panggung baru. Dia kini menjadi salah satu afiliator yang mencuri perhatian.

Kadir menceritakan terinspirasi dari Pak Basri. Pak Basri adalah seorang afiliator lansia.

"Iya, saya pikir tua dia. Lah, ternyata tua saya. Dia 69, September ini aku 74 tahun," ucap Kadir di studio Rumpi: No Secret, Kamis (26/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemilk nama asli Mubarak itu semula juga tak percaya dengan apa yang diucapkan oleh para afiliator soal penghasilan. Sampai akhirnya melihat sosok Pak Basri dan Kadir bertanya kepada anaknya tentang afiliator.

"Saya lihat afiliasi dari afilitor-afiliator. Saya anggap mereka itu buzzer-nya TikTok, (mereka bicara) bohong, gak percaya saya. Saya akhirnya ngomong sama anak saya. Anak saya yang kuliah itu bilang, 'Teman saya dulu sekolah di SMA, benar Bah itu. Dia dapat penghasilan dari situ'," ceritanya.

Selain Pak Basri, Kadir juga mendapatkan inspirasi dari public figure lainnya. Dia juga dibantu oleh anak untuk menjadi afiliator.

"Muncul Pak Basri, akhirnya saya mikir orang ini sudah tua, bisa. Masa saya gak bisa. Terus nonton Eza Yayang, Eza gantengnya gini aja ikut-ikutan jualan jadi afiliator. Masa saya yang jelek malu," tuturnya.

"Pengikutnya waktu itu 46 ribu. Daftar siang udah diterima, malam langsung syuting," sambung Kadir.

Kadir melangkah jadi afiliator dengan memanfaatkan barang yang ada di rumahnya. Barang-barang tersebut masih layak, tapi jarang dipakai.

"Saya pernah beli saya simpan, saya pakai sendiri. Pas jadi afiliate saya waktu itu jujur memang gak punya duit. Pak Basri, edukator-edukator itu bilang pakai alat yang ada di rumah. Kebetulan saya punya alat pijat, gelang kesehatan, saya punya tumbler dua, itu saja saya pakai," kata Kadir saat pertama kali menjadi afiliator.

"Syuting buat durasi 1 menit, 1 jam gak selesai-selesai. Dialognya lupa, aduh..., menawarkan alat pijat ada empat kepala pijat aja itu susah saya," akunya.

Sulit awalnya, pelawak kelahiran 3 September 1951 itu juga harus belajar bagaimana bisa mendatangkan cuan.

"Begitu FYP, naik penjualan karena saya gak iklan ya sudah sampai atas turun. Sehari saya punya keuntungan pernah 3 juta, 4 juta pernah. Eh turun itu sampai sehari 15 ribu. Coba kalau itu saya iklankan pasti bisa naik," tukas Kadir menceritakan pengalamannya belajar menjadi afiliator.


(pus/wes)

Read Entire Article