Legislator Kritik Jemaah Niat Wafat di Makkah, Singgung soal Abu Lahab

1 day ago 1
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Anggota Komisi VIII DPR Maman Imanulhaq menyoroti berbagai kondisi pelaksanaan haji 2025. Salah satunya menyinggung jumlah jemaah RI yang meninggal dunia tahun ini yang mencapai 203 orang.

Hal itu disampaikan Maman dalam Forum Legislasi DPR RI dengan tema 'Optimalisasi Penyelenggaraan Haji Lewat Revisi UU Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah' di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat. Dikatakan Maman, ada 199 jemaah haji reguler dan 4 haji khusus yang meninggal dunia.

"Soal istitha'ah terutama dalam kesehatan, ada jemaah yang baru masuk embarkasi di Indramayu meninggal dunia, ada jemaah dari Mojokerto meninggal dunia justru di pesawat. Hari ini yang meninggal dunia ada 203 orang yang meninggal dunia, 199 yang reguler dan 4 yang haji khusus salah satunya adalah penyakit berat," kata Maman dalam diskusi di DPR, Rabu (11/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maman mempertanyakan soal prinsip istitha'ah dalam pelaksanaan haji. Mestinya, kata dia, jika jemaah sudah mengetahui memiliki penyakit berat maka jangan dipaksakan.

"Inilah yang sebenarnya dipertanyakan, tentang istitha'ah dalam kesehatan itu. Masih banyak orang yang berprinsip bahkan mungkin, mudah-mudahan nggak ada, mereka menyuap untuk lalu bisa berangkat padahal penyakit mereka berat. Ini problem bagi kita, tentang budaya itu," tambahnya.

Maman mengatakan tak sedikit jemaah haji RI yang salah kaprah terkait kematian di Tanah Suci. Menurutnya masih ada yang berpikir jika memaksakan diri lalu meninggal di Tanah Suci termasuk ke dalam golongan yang mati syahid.

"Ada yang mengatakan bahwa 'Ya nggak apa-apalah saya, yang penting bisa berangkat nanti kalau meninggal syukur-syukur meninggal di Makkah'. Saya katakan 'Ibu, Bapak kalau Anda tidak sehat lalu berangkat, lalu Anda meninggal itu niatnya aja udah salah," ujar Maman.

"Dia bilang 'Ya nanti, kalau saya meninggal di Makkah mungkin kami syahid'. Nggak bisa, Abu Jahal, Abu Lahab pun meninggalnya di Makkah tapi dia tetap kafir kok," tambahnya.

Untuk diketahui, Abu Jahal dan Abu Lahab adalah sosok yang dikenal dalam sejarah Islam yang menentang keras ajaran Nabi Muhammad SAW. Abu Jahal merupakan tokoh Quraisy sementara Abu Lahab adalah paman Nabi Muhammad.

"Nah edukasi ini yang tidak masuk di kita," katanya.

Maman mengapresiasi pelaksanaan Haji 2025 yang ditangani oleh Kementerian Agama. Kendati demikian, ia menyoroti regulasi baru dari Arab Saudi yang membuat RI jadi tergagap-gagap.

"Sebenarnya saya ingin mengapresiasi Kementerian Agama di terakhir penyelenggara mereka sebagai penyelenggara sebelum pindah ke Badan Haji, lalu juga kepada petugas-petugas haji seperti itu, termasuk juga ke pengawasan DPR," ujar Maman.

"Secara keseluruhan sebenarnya kita mengikuti seluruh sistem ini tetapi otoritas Arab Saudi dengan transformasi digitalnya dan juga regulasi barunya membuat semuanya betul-betul tergagap-gagap, tapi inilah sebuah risiko ke masa-masa transisi seperti itu," imbuhnya.

Simak juga Video 'Jemaah Haji Diimbau Tak Bawa Barang Berlebihan saat Pulang':

(dwr/azh)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article