Analisis Pakar soal Jokowi Tak Akan Daftar Caketum PSI

3 days ago 6
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Ketum PSI Kaesang Pangarep mengatakan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) tidak akan mendaftar untuk menjadi calon ketua umum PSI. Pengamat menilai keputusan Jokowi itu akan mempertegas posisinya untuk tidak dikaitkan dengan partai manapun.

Analisis itu diberikan oleh Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayinto. Adi menilai dengan tidak majunya Jokowi jadi ceketum PSI, itu mengindikasikan Jokowi telah memberikan restu kepada putra bungsunya, Kaesang.

"Saya kira setelah Kaesang maju sebagai calon Ketua Umum PSI ini kan mengkonfirmasi bahwa Kaesang itu sudah mendapatkan restu secara penuh dari Jokowi untuk menjadi Ketum PSI untuk yang kedua kalinya. Pada saat yang bersamaan saya kira ini kan sekaligus mengkonfirmasi bahwa dipastikan Jokowi tidak akan maju sebagai Ketum PSI," kata Adi kepada wartawan, Senin (23/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adi berpandangan Jokowi lebih memilih berada di luar partai politik. Adi menyebut dengan Jokowi memilih menjadi partai perorangan.

"Apakah yang dengan Jokowi batal jadi calon Ketum PSI apa yang akan dilakukan oleh Jokowi? Saya kira memang Jokowi itu lebih memilih untuk menjadi partai perorangan, sesuatu yang sering diucapkan Jokowi ketika dikaitkan dengan partai politik tertentu. Partai seorangan itu bagi Jokowi adalah Jokowi tidak bergabung ke partai politik manapun," ucap dia.

"Oleh karena itu saya kira memang Jokowi itu hanya menjadi aktor di balik layar politik yang sepertinya mengorkestrasi bagaimana arah politik Kaesang ketika memimpin PSI dan arah politik Gibran untuk di masa yang akan datang, mengingat saat ini posisinya wakil presiden," imbuhnya.

Adi Prayitno (Dok Pribadi)Adi Prayitno (Dok Pribadi)

Menurut Adi, Jokowi memang tidak berpartai, tapi menurutnya, Jokowi bisa dikatakan sebagai penasihat politik. Dia menilai Jokowi akan memberikan arahan politik kepada anak dan mantunya.

"Menjadi satu-satunya konsultan politik bagi Gibran dan Kaesang bagaimana dua anak muda ini akan meniti dan menata karir politiknya di masa yang akan datang, termasuk di dalamnya adalah Bobby Nasution. Sekalipun tak berpartai sepertinya Jokowi mampu mengarahkan anak-anaknya itu menyusun batu-bata kekuatan politik di masa-masa yang akan datang," ucap Adi.

Nilai Kaesang Calon Kuat Ketum PSI

Kaesang diketahui mendaftar sebagai caketum pada Sabtu (21/6) kemarin ke DPP PSI. Adi menilai Kaesang salah satu calon terkuat untuk menjadi Ketum PSI lagi.

"Untuk PSI sendiri Kaesang kan sekarang menjadi ketum paling kuat kalau dia terpilih lagi, apakah akan cukup untuk bisa goal ke Senayan. Saya kira dua hal, sepertinya PSI di bawah Kaesang cukup confident untuk lolos ke Parlemen, pertama ambang batas parlemen tidak lagi 4%, dan itu yang sepertinya membuat PSI yakin lolos di 2029," jelasnya.

Selain itu, kata Adi, nama besar Jokowi juga bisa menaikkan suara PSI. Terlebih, kata dia, kedekatan PSI dan Jokowi semakin nyata.

"Dan yang kedua Kaesang dan PSI cukup yakin nama besar Jokowi akan membuat partai ini akan naik secara signifikan perolehan pilegnya di 2029. Jadi kalau boleh jujur, ideologi politik, jargon politik PSI itu dari Jokowi semua dan itu sebenarnya sejak lama, cuma terjadi samar-samar, belakang ini saja PSI dan Jokowi saling mempertegas bahwa keduanya ini memiliki hubungan saya kira saling menguntungkan satu sama yang lain," tutur dia.

Lalu apakah Jokowi akan mengisi jabatan struktural di PSI pada kepengurusan baru nanti? Adi menyebut kemungkinan itu terbuka.

"Kemungkinan ke arah itu cukup terbuka. Karena memang Jokowi sudah identik dengan PSI. Itu soal kesepakatan PSI dan Jokowi saja. Tapi rasa-rasanya Jokowi secara struktural tak mungkin ke PSI, karena tanpa di struktur sekalipun kiblat politik PSI itu hanya Jokowi, ideologi politik PSI itu Jokowi. Ibarat pesantren, Jokowi itu kyainya dan kader PSI adalah para santrinya," pungkasnya.

Kaesang Pastikan Jokowi Tak Daftar Caketum PSI

Kaesang Pangarep pada Sabtu (21/6) kemarin, resmi mendaftarkan diri sebagai calon ketua umum (caketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Kaesang memastikan Jokowi tidak mendaftarkan diri sebagai caketum PSI.

"Saya sudah berkomunikasi dengan beliau, saya sudah 1 minggu ini di Solo dan baru saja tadi mendarat pukul 3 tadi. Mengenai beliau akan menjadi ketum atau tidak, itu sudah kami obrolkan di seminggu terakhir ini, dan nggak mungkin juga, anak sama bapak saling berkompetisi," kata Kaesang setelah mendaftarkan diri sebagai caketum PSI di DPP PSI, Jakarta Pusat, Sabtu (21/6).

S...

Read Entire Article