Bos PPI: Jokowi Kiblat Politik PSI, Tak Relevan Dikaitkan dengan Golkar-PPP

2 weeks ago 12
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menanggapi isu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang masuk bursa caketum PPP. Adi menyebut Jokowi lebih condong bergabung bersama PSI.

"Satu-satunya hari ini kalau kita mendengarkan statement Jokowi sehari-dua hari, saya kira Jokowi lebih ingin bersama dengan PSI," kata Adi saat dihubungi, Minggu (8/6/2025).

Adi mengatakan sejak awal kiblat politik PSI adalah Jokowi. Bahkan, lanjut dia, PSI selalu menggaung-gaungkan Jokowi dalam menentukan langkah politiknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Artinya apa? Setiap napas politik PSI, orkestrasi politik PSI, manuver politik PSI adalah banyak hal. Itu kiblat politiknya hanya dengan Jokowi. Wajar kalau kemudian antara Jokowi dan PSI ada mutualisme simbiosis yang saling menguntungkan dan saling membutuhkan gitu," kata dia.

"Itulah yang kemudian menurut saya mengakibatkan kenapa at the end, secara gestur dan pernyataan Jokowi itu lebih condong ke PSI dibandingkan dengan partai-partai yang lain. Jadi PSI itu identik dengan Jokowi, PSI itu adalah 11-12 dengan Jokowi," imbuhnya.

Adi juga mengungkapkan analisisnya terkait Jokowi yang diisukan menjadi Ketum Partai Golkar hingga PPP. Jokowi, lanjut dia, memiliki magnet untuk menarik loyalis mendukung partai tersebut.

"Kalau Jokowi bergabung dengan Golkar atau bergabung dengan PSI atau bergabung dengan PPP, harapan terbesarnya loyalis-loyalis Jokowi, orang yang merasa suka dan merasa puas dengan kinerja Jokowi itu diharapkan akan menjadi bagian dari pemilih Golkar, menjadi pemilih PSI atau menjadi bagian dari pemilih PPP," jelasnya.

Andi menilai Jokowi sudah tidak relevan jika dikaitkan dengan Partai Golkar ataupun PPP. Jokowi, kata Adi, paling relevan jika dikaitkan dengan PSI.

"Dalam konteks itu, saya kira Jokowi menurut saya sudah nggak relevan dikaitkan dengan Golkar, sudah nggak relevan dikaitkan dengan PPP, dan Jokowi memang relevannya itu jika hanya dikaitkan dengan PSI," tuturnya.

Jokowi sebelumnya menanggapi kabar bahwa dirinya diusulkan masuk bursa caketum PPP. Jokowi mengaku ingin di PSI saja.

"Yang di PPP, saya kira banyak caketum yang jauh lebih baik, yang punya kapasitas, kapabilitas, punya kompetensi. Banyak itu calon yang sudah beredar kan banyak. Saya di PSI saja lah," kata Jokowi saat ditemui awak media di kediamannya di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, dilansir detikJateng, Jumat (6/6).

Sementara itu, Ketua DPP PPP Syaifullah Tamliha mengatakan partainya tidak pernah melamar Jokowi untuk jadi caketum secara formal.

"Itu adalah hak politik Pak Jokowi untuk menjadikan PSI sebagai kendaraan politiknya. PPP secara institusional juga tidak pernah melamar Pak Jokowi menjadi caketum PPP," kata Tamliha kepada wartawan, Minggu (8/6).

Tamliha mengatakan PPP punya stok calon ketua umum partainya. Dia menyebut PPP juga masih cukup waktu untuk menjaring calon.

"Kami punya stok dan waktu yang cukup untuk mematangkan caketum PPP yang insyaallah akan digelar Muktamar bulan September yang akan datang," tutur dia.

Simak juga Video Bos PPI: Jika Jokowi Maju Caketum PSI, 100% Tak Ada yang Siap Tantang

(wnv/idh)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article