1 month ago
78
Jakarta -
Matthijs de Ligt senang-senang saja manajernya di Manchester United, Ruben Amorim, suka blak-blakan. Ia yakin itu akan berdampak baik buat tim ke depannya.
Amorim tak segan-segan mengakui timnya payah saat Manchester United menelan hasil buruk. Pada Januari lalu dia menyebut tim polesannya kemungkinan yang terburuk dalam sejarah klub.
Baru-baru ini seusai dikalahkan ASEAN All Stars, Amorim melabeli MU sebagai tim yang suka menggagalkan diri sendiri. Sikap blak-blakan itu sudah mengundang kritik, dengan eks pemain Liverpool Danny Murphy menudingnya bersikap terlalu negatif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi Amorim dibela De Ligt. Sebagai orang Belanda, yang dikenal akan keterusterangannya, ia menikmati pola komunikasi manajer asal Portugal itu dan percaya akan berdampak baik ke tim.
"Saya dari Belanda jadi saya suka-suka saja. Saya paham media kaget karena normalnya itu tidak terjadi," ujarnya dikutip BBC.
"Tapi rasanya Anda juga bisa merasa sangat senang bahwa akhirnya seseorang bicara blak-blakan, mengungkapkan apa yang ia pikirkan dan bicara yang sebenar-benarnya."
"Saya sangat mengapresiasi dia dalam obrolan personal kami. Itu memberi saya perasaan bahwa saya bisa mempercayainya dan dia bisa mempercayai saya."
"Saya sudah merasakan bermain di bawah banyak manajer dan dia salah satu yang paling mudah untuk diajak bicara oleh kami sebagai pemain."
Bagi bek 25 tahun itu, kualitas Amorim yang sebenarnya belum benar-benar terlihat karena tertutup hasil mengecewakan MU. Dengan klub mengupayakan tim yang lebih cocok untuk idenya, ia optimistis akan ada peningkatan di musim depan.
"Dia sangat perhatian pada detail. Sebelum merekrut pemain baru, dia pertama-tama melihat kulturnya, apa yang perlu diubah, dan apa yang bisa diperbaiki untuk menjadi klub yang lebih baik," sambung De Ligt.
"Mulai musim depan kita akan lebih banyak melihat itu. Saya rasa dia ingin membangun sebuah tim yang kompak, berjuang untuk sesama, dan memaksimalkan apa yang dipunya."
"Mungkin sebelumnya Anda punya pemain-pemain terbaik, tapi tidak sebagai sebuah tim."
(raw/aff)
