Eddy Soeparno Sambut Baik Rencana Kerja Sama Pengembangan Nuklir RI-Rusia

5 days ago 5
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Wakil Ketua MPR dari Fraksi PAN Eddy Soeparno menyambut baik penjajakan kerja sama bidang energi nuklir antara Indonesia dan Rusia. Menurutnya, hal itu sejalan dengan visi ketahanan energi Presiden Prabowo Subianto.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan Rusia siap bekerjasama dengan Indonesia untuk mengembangkan energi nuklir di bidang damai. Putin menyampaikan hal tersebut saat bertemu Presiden RI Prabowo Subianto di Rusia.

"Pertama, tawaran yang langsung diberikan oleh Presiden Vladimir Putin ini menunjukkan peran Indonesia semakin diperhitungkan dalam dinamika geopolitik saat ini. Presiden Prabowo menjalankan peran diplomasi ini dengan sangat baik hingga Indonesia menjadi sangat relevan baik bagi negara-negara BRICS maupun negara-negara Barat," kata Eddy dalam keterangan tertulis, Minggu (22/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan kebutuhan Indonesia untuk energi nuklir akan semakin terasa 8-10 tahun mendatang ketika sumber-sumber energi terbarukan di Pulau Jawa sudah tergunakan dan habis. Karena itu, pengembangan Energi Nuklir menjadi salah satu opsi kebijakan untuk mewujudkan visi ketahanan energi Presiden Prabowo.

Hal ini disampaikan Eddy di sela-sela menghadiri Diskusi Publik Society of Renewable Energy (SRE) Universitas Indonesia di UI Convention Center, Jakarta, beberapa waktu lalu.

"Kondisi ini membuat kebutuhan energi nuklir menjadi salah satu opsi dari energi baru yang bersih dan bisa dimanfaatkan selama 24 jam. Pemanfaatan energi nuklir dengan standar keamanan yang tinggi akan meningkatkan secara signifikan representasi energi terbarukan dalam bauran energi nasional," ungkapnya.

Berkaitan dengan kerja sama Nuklir dengan Rusia, Waketum PAN ini menjelaskan saat menghadiri Kongres Ekologi Internasional Nevsky XI yang berlangsung di St. Petersburg, Russia, beberapa waktu lalu, dia mengadakan pertemuan khusus dengan First Deputy CEO Rosatom Kirill Komarov. Rosatom diketahui merupakan perusahaan Rusia bidang teknologi pengembangan energi nuklir yang sudah mendunia.

"Rusia saat ini memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) modular yang sudah teruji dan pengembangannya dilakukan perusahaan ternama Rosatom. Pengembangan energi Nuklir oleh Rusia ini menjadi terobosan dalam pengembangan energi terbarukan di tingkat global dan bisa menjadi contoh bagi pengembangan teknologi serupa di Indonesia," tuturnya.

Dia meyakini kerja sama dengan Rusia dalam pengembangan Energi Nuklir Modular akan memberikan manfaat khususnya dalam transfer pengetahuan, inovasi, dan teknologi pada SDM bidang teknologi nuklir.

"Teknologi nuklir harus dipahami tidak lagi sebagai sesuatu yang menakutkan, tetapi sebagai peluang strategis yang harus dikaji secara ilmiah, terbuka, dan tentu bertanggung jawab. Apalagi ini juga berkaitan dengan kebutuhan energi Indonesia dari sumber baru dan terbarukan ke depannya," tutupnya.

Lihat juga Video 'Prabowo yang Diviralkan Singgung Iran soal Perang Dunia III':

(akn/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article