Fadli Zon Sebut Pancasila Jiwa Bangsa, Bukan Sekedar Teks Historis

3 days ago 3
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Menteri Kebudayaan RI (Menbud) Fadli Zon bertindak sebagai Pembina dalam Upacara Bendera Peringatan Hari Lahir Pancasila 2025 di halaman Kompleks Kemdikbudristek, Senayan, Jakarta. Upacara peringatan dilaksanakan bersama dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dengan tema 'Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya'.

Dalam amanatnya, Fadli Zon menyampaikan bahwa Pancasila bukan sekadar dokumen historis atau teks normatif yang tertulis dalam pembukaan UUD 1945. Menurutnya, Pancasila adalah jiwa bangsa, pedoman hidup, serta bintang penuntun dalam mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia.

"Upacara ini merupakan bentuk komitmen bersama melaksanakan Pancasila dalam tindakan dan pengarusutamaan di seluruh bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara," ujar Fadli Zon dalam keterangannya, Minggu (1/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fadli Zon mengajak untuk merenungkan kembali Pancasila. Dia mengatakan Pancasila adalah rumah besar bagi keberagaman Indonesia.

"Ia mempersatukan lebih dari 280 juta jiwa dengan latar belakang suku, agama, ras, dan budaya dan bahasa yang berbeda. Dalam Pancasila kita belajar, bahwa kebinekaan bukanlah alasan untuk terpecah, melainkan kekuatan untuk bersatu," paparnya.

Selain itu, Fadli Zon menegaskan bahwa dalam konteks pembangunan nasional, Pemerintah telah menetapkan Asta cita sebagai delapan agenda prioritas menuju Indonesia Emas 2045. Dia mengatakan salah satu yang paling fundamental dalam Asta Cita tersebut adalah memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia.

"Karena kita menyadari bahwa kemajuan tanpa arah ideologis, akan mudah goyah. Kemajuan ekonomi tanpa pondasi nilai-nilai Pancasila, bisa melahirkan ketimpangan. Kemajuan teknologi tanpa bimbingan moral Pancasila, bisa menjerumuskan bangsa pada dehumanisasi," jelas Fadli Zon.

Dalam era globalisasi yang semakin kompleks, tantangan terhadap Pancasila semakin nyata. Melalui Asta Cita, kata Fadli Zon, kita dipanggil untuk melakukan revitalisasi nilai-nilai Pancasila dalam segala dimensi kehidupan dari pendidikan, birokrasi, ekonomi, hingga ruang-ruang digital.

Lebih lanjut, Fadli Zon memaparkan Pancasila dalam berbagai dimensi kehidupan tersebut. Dia mengatakan pertama, dalam dunia pendidikan. Pihaknya perlu menanamkan Pancasila sejak dini bukan sekadar dalam pelajaran formal, tapi dalam praktik keseharian.

"Sekolah dan Universitas harus menjadi tempat lahirnya generasi yang cerdas secara intelektual, tangguh secara karakter, dan kuat dalam integritas moral," ungkap Fadli Zon.

Kedua, kata Fadli Zon, di lingkungan pemerintahan dan birokrasi. Dia menegaskan nilai-nilai Pancasila harus hadir dalam bentuk pelayanan publik yang berkeadilan, transparan, dan berpihak pada rakyat.

"Setiap kebijakan dan program harus mencerminkan semangat kemanusiaan dan keadilan sosial, bukan kepentingan kelompok atau golongan," tegasnya.

Ketiga, lanjut Fadli Zon, dalam bidang ekonomi. Fadli Zon menjelaskan pihaknya perlu memastikan bahwa pembangunan tak hanya dinikmati segelintir orang tapi menjadi berkah bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Keadilan sosial sebagaimana termaktub dalam sila ke-5 harus menjadi orientasi utama usaha mikro, kecil, dan menengah, UMKM, ekonomi kerakyatan, dan koperasi, harus terus diberdayakan agar tidak ada warga yang tertinggal dalam kemajuan bangsa," jelasnya.

Keempat, ujar Fadli Zon, dalam ruang digital. Dia mengatakan pihaknya harus membangun kesadaran kolektif bahwa dunia maya bukan ruang bebas nilai. Etika, toleransi, dan saling menghargai, harus tetap harus ditegakkan.

"Pancasila harus menjadi panduan dalam berinteraksi di media sosial, maupun platform digital lainnya. Mari kita perangi hoaks, ujaran kebencian, dan provokasi dengan literasi digital dan semangat gotong royong," tambahnya.

Fadli Zon juga mengajak seluruh peserta upacara, serta semua seluruh elemen bangsa dari pusat hingga daerah, dari pejabat hingga masyarakat, dari tokoh agama hingga pemuda, memiliki peran menjadi pelaku utama pembumian Pancasila. Fadli Zon mengingatkan bahwa hari lahir Pancasila ini bukan sekedar seremonial tapi momen memperkuat komitmen kita terhadap nilai-nilai luhur bangsa.

Di akhir amanatnya, Fadli Zon menyampaikan ajakan untuk bersama-sama menjadikan hari lahir Pancasila ini, bukan sekedar seremonial, tapi momen memperkuat komitmen kita terhadap nilai-nilai luhur bangsa.

"Jadikan setiap langkah, setiap kebijakan, setiap ucapan, dan tindakan kita sebagai cermin dari semangat Pancasila," ungkap Fadli Zon.

"Akhirnya, mari kita terus bergotong-royong menjaga persatuan, menghargai perbedaan, dan menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan. Jadikan Pancasila sebagai sumber inspirasi dalam berkarya, berbangsa, dan bernegara....

Read Entire Article