Kata Istana soal Edaran tentang COVID Bukan Menakuti tapi agar Waspada

2 days ago 12
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online
Jakarta -

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengeluarkan surat edaran (SE) terkait kewaspadaan peningkatan COVID-19. Istana menegaskan bahwa langkah ini bukan dalam upaya menakut-nakuti.

Istana mengatakan masyarakat seharusnya menjadikan kabar ini sebagai tanda waspada. Diketahui negara tetangga mengalami peningkatan kasus COVID.

"Sampai saat ini kan Kementerian Kesehatan mengeluarkan edaran untuk seluruh dinas kesehatan yang ada di Indonesia. Ini bentuk kewaspadaan. Karena kita sadar di beberapa negara tetangga ada peningkatan kasus COVID lagi," kata Hasan kepada wartawan di kantor PCO, Gedung Kwarnas Pramuka, Jakarta Pusat, Selasa (3/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Istana menyebutkan positivity rate di Indonesia kini ada di angka 3,68 persen. Hasan meminta masyarakat meningkatkan protokol kesehatan yang pernah dilakukan.

"Jadi kalau dari 100 orang diuji spesimennya, ada 3,68 atau hampir 4 orang yang terindikasi positif. Ini bentuk kewaspadaan," ujarnya.

"Bagaimanapun, kalau sudah ada di negara tetangga peningkatan kasus, kita kan juga harus mulai kewaspadaan. Kemudian hidup bersih, hidup sehat, berolahraga, pola makan sehat. Kalau badan nggak enak, pakai masker," tambahnya.

Hasan menyarankan warga agar tidak berinteraksi jika memang tidak dalam kondisi fit. Dia menegaskan bahwa bersikap waspada itu penting.

"Kurangi interaksi dengan orang kalau badannya lagi nggak enak atau kalau betul-betul nggak enak, periksakan diri ke rumah sakit atau ke dokter supaya bisa diketahui lebih lanjut," katanya.

"Jadi ini bukan buat menakut-nakuti, tapi harus waspada wajib. Karena kita sudah pernah melewati pengalaman seperti ini, maka waspada itu wajib," pungkasnya.

7 Positif COVID di Indonesia

Virus variant, coronavirus, spike protein. Omicron. Covid-19 seen under the microscope. SARS-CoV-2, 3d rendering Ilustrasi (Edi Wahyono/detikcom)

Kasus COVID-19 tengah meningkat di Asia Tenggara, termasuk di Singapura dan Thailand. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendeteksi ada 7 kasus COVID-19 pada minggu lalu.

"Jumlah kasus terlapor M22 (25-31 Mei) adalah sebanyak 7 kasus," laporan data Kemenkes yang diberikan oleh jubir Kemenkes, Widyawati, kepada wartawan, Selasa (3/6/2025).

Pada 25-31 Mei, positivity rate sebesar 2,05%. Artinya, dari 100 orang yang diperiksa, terdapat 2 orang yang hasilnya positif COVID-19.

Positivity rate tertinggi pada 2025 terjadi pada minggu epidemiologi ke-19, yakni sebesar 3,62%. Tercatat kenaikan kasus tertinggi di minggu ke-19 terjadi di Provinsi Banten, Jakarta, dan Jawa Timur.

Selama 2025, Kemenkes sudah memeriksa 2.160 spesimen. Dari 2.160 spesimen itu, 72 di antaranya positif COVID.

Menkes Lapor Prabowo

Menkes Budi Gunadi Sadikin menghadap Presiden Prabowo di Istana Menkes Budi Gunadi Sadikin menghadap Presiden Prabowo di Istana. (Eva/detikcom)

Menkes Budi Gunadi Sadikin menghadap Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara sore ini. Budi akan melaporkan terkait perkembangan kasus COVID-19 di Indonesia.

"COVID-19, lebih ke situ," kata Budi kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/6/2025).

Secara umum, Budi menyebutkan kenaikan kasus COVID di Indonesia masih terbilang kecil. Ia lantas meminta masyarakat tidak khawatir.

"Kita amati kalau ada di Indonesia, kenaikannya itu masih kecil sekali. Nah, itu sudah terlihat di beberapa pusat-pusat surveillance-lah, ada beberapa yang kita kasih. Seterusnya, memang di luar negeri naik, tapi itu variannya, subvarian dari Omicron yang big, jadi itu sama dengan subvarian kita lihat yang JN.1. Jadi harusnya nggak usah khawatir," ujarnya.

Legislator Minta Jadi Alarm

Netty Prastiyani Aher Foto: DPR RI <...

Read Entire Article